BAB I
PENJELASAN UMUM & PEMBIMBINGAN
A. Pengertian
Skripsi adalah karya llmiah yang mengikuti prosedur karya
ilmiah, yang disusun oleh mahasiswa srtata satu (S1) sebagai cikal bakal
sarjana. Kajian dan uraian skrispsi lebih mendalam dan bersifat interpretatif
ketimbang karya ilmiah lain, seperti makalah, sebab merupakan aplikasi disiplin
ilmu yang dikembangkan sehingga menjadi profesi. Maksud penulisan skripsi
adalah melatih mahasiswa berpikir sistematis dan logis serta menuangkan ide-ide
atau gagasan dengan metode ilmiah dalam bentuk tulisan. Skripsi merupakan hasil
penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
metode berpikir ilmiah, seperti: objektif, empiris, logis, analitis,
komprehensif, verifikatif, dan
sistematis.
Skripsi harus ditulis dengan menggunakan gaya bahasa
ilmiah, bukan gaya lisan (pidato) dan gaya bahasa sastra. Skripsi dapat ditulis
dalam bahasa Indonesia, dan Arab atau Inggris. Untuk jurusan pendidikan bahasa
Arab dan Inggris skripsi harus ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris.
B.
Bobot dan Kriteria Kelulusan
Penulisan
skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang lain, namun
berbeda dalam hal bentuk, proses belajar mengajar dan cara penilaiannya.Skripsi mempunyai peran yang sangat
penting sebagai instrumen kendali mutu (quality control) bagi calon
alumni setiap program studi/jurusan dan fakultas dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan. Bobot skripsi adalah 6 SKS, atau yang
setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 24 – 30 jam SKS selama
satu semester atau juga setara dengan kegiatan akademik sebesar 600 – 750 jam.
Skripsi ini adalah sebagai tugas akhir (final assignment) mahasiswa
program S1 dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan dari mahasiswa dalam
melakukan kegiatan penelitian. Dalam batas-batas tertentu mahasiswa belajar
meneliti.
C.
Tujuan Penulisan Skripsi
Ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai setelah mahasiswa menyelesaikan kegiatan penyusunan skripsi :
1.
Agar mahasiswa secara
mandiri mampu melakukan penelaahan kepustakaan yang relevan dengan masalah yang
akan ditelitI
2.
Agar mahasiswa terlatih bersikap jujur, disiplin, cermat, dan
objektif dalam kinerja.
3.
Agar mahasiswa mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam
merumuskan permasalahan dan mencari pemecahan masalah serta mampu
mengkomunikasikan baik secara tertulis dalam bentuk laporan kripsi maupun
secara lisan terutama pada ujian skripsi.
4.
Mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan bidang
ilmu yang digelutinya.
5.
Agar mahasiswa mampu menerapkan tradisi berfikir sistematis,
kronologis, dan logis dalam memecahkan masalah.
6.
Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan
yang dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.
7.
Agar mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis (critical thinking skill) dan kemampuan
berfikir tingkat tinggi (high order
thinking skills).
D.
Persyaratan Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi dapat dilakukan oleh mahasiswa yang
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik bersangkutan.
2. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian I dan II, Stantistik Pendidikan dan Praktek Penelitian dan Bimbingan Skripsi.
Syarat ini diberlakukan untuk membantu mahasiswa mengatasi masalah teknis
metodologi ketika menulis.
3. Memiliki skor SKK 50 poin. Pemenuhan skor SKK sejumlah tersebut, dianggap
cukup memadai bagi mahasiswa untuk mendewasakan diri dalam proses aktivitas
kemahasiswaan dan aktivitas sosial lainnya, sehingga pada akhirnya setelah
mahasiswa menyelesaikan pendidikan dianggap mampu mandiri dan berkiprah di
tengah masyarakat.
4. IP
Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.
5.
Telah menyelesaikan minimal 128 SKS atau minimal 75% dari beban SKS. dibuktikan dengan Kartu Hasil Studi
mahasiswa.
E.
Ruang Lingkup dan Karakteristik Penelitian
Skripsi
Penulisan skripsi
sesuai dengan ranah keilmuan program studi mahasiswa yang bersangkutan,
diutamakan yang terkait dengan pendidikan. Penelitian skripsi dapat dilakukan di dalam
maupun di luar lembaga pendidikan, serta
dapat dilakukan pada semua jenjang pendidikan, termasuk pendidikan dasar.
Penelitian skripsi dapat dilakukan baik
dengan pendekatan kualitatif (penelitian lapangan, pustaka , dan action research), dan pendekatan
kuantitatif (eksperimen, murni, penelitian dan pengembangan, evaluasi dan
survey).
- Pembimbingan Skripsi
1. Ketentuan
Umum
Penyusunan skripsi dibimbing oleh
tim pembimbing, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Penyusunan
skripsi dibimbing oleh pembimbing I dan Pembimbing II.
b.
Pembimbing
I dan II diusulkan ketua Jurusan/Program Studi dan ditetapkan oleh Dekan (PD 1)
sesuai dengan ketersediaan dosen jurusan/prodi atau mempertimbangkan aspek
keahlian.
c.
Pembimbing,
dengan mempertimbangkan keterbatasan SDM pada Prodi tertentu dapat ditunjuk
dari dosen luar Fakultas Tarbiyah.
2. Persyaratan
Pembimbing
a.
Pembimbing
I adalah dosen tetap pada Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi baik yang merupakan
dosen Jurusan/Prodi maupun dosen jurusan lain yang dianggap memiliki
kompetensi.
b.
Pembimbing
I adalah dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor, atau asisten ahli yang
memiliki gelar akademik Doktor (DR)/Phd.
c.
Pembimbing
II diutamakan dosen Fakultas yang berada pada masing-Jurusan/Prodi
masing-masing.
d.
Pembimbing
II pada Program Studi tertentu dapat ditunjuk dari dosen muda yang telah menjadi
tenaga pengajar sekurang-kurangnya 1 tahun pada masing-masing Jurusan/Prodi.
3. Tugas
dan Kewajiban Pembimbing
a.
Pembimbing
bertugas membantu mahasiswa dalam proses perumusan proposal/usulan penelitian
b.
Pembimbing
bertugas mengarahkan mahasiswa dalam melaksanakan dan melaporkan hasil
penelitian sesuai dengan kriteria keilmiahan.
c.
Memberikan
persetujuan untuk seminar, penelitian, ujian, dan perbaikan.
d.
Menilai
tugas akhir/skripsi mahasiswa.Pembimbing wajib meluangkan waktu untuk
memberikan layanan bimbingan kepada mahasiswa, serta membimbing dengan
pendekatan empatik.
e.
Salah
seorang pembimbing wajib hadir pada seminar proposal mahasiswa bimbingan.
f.
Salah
seorang pembimbing harus hadir pada ujian munaqasyah
mahasiswa bimbingan.
g.
Tugas
pembimbing satu dititikberatkan pada aspek isi (content), sedangkan pembimbing dua pada aspek metodologi dan teknik
penulisan.
4. Penggantian
Pembimbing
a.
Pembimbing
dapat diganti atas permintaan dosen pembimbing yang bersangkutan dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan secara tertulis.
b.
Dalam
keadaan tertentu, mahasiswa dapat mengajukan penggantian dosen pembimbing
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
c.
Kajur/Kaprodi,
atas persetujuan Dekan, dapat melakukan penggantian pembimbing dalam kondisi
dimana pembimbing tidak dapat menjalankan tugas secara efektif.
5. Proses
Pembimbingan
a.
Proses
pembimbingan dimulai perumusan proposal
b.
Proses
pembimbingan dilakukan secara berurutan, dimulai dari pembimbing II (metode dan
teknik penulisan) selanjutnya pembimbing I (isi).
c.
Bimbingan
dilaksanakan selama satu semester (6 bulan) dan dapat diperpanjang.
d.
Bimbingan
dilakukan minimal 8 kali secara intensif (sesuai ketentuan sertifikasi dosen) selama
6 bulan yang dibuktikan dengan Kartu Konsultasi (Lampiran 6)
e.
Setiap
konsultasi, mahasiswa wajib menulis hasil konsultasi yang ditandatangani oleh
pembimbing skripsi.
f.
Bimbingan
skripsi dapat diberikan sampai batas akhir masa studi (semester 14), kecuali
cuti.
g.
Proses
bimbingan dinyatakan selesai pada saat mahasiswa telah selesai melakukan
perbaikan skripsi hasil ujian munaqasyah.
G. Ketentuan Ujian Skripsi Munaqasyah
1. Ketentuan Umum (Persyaratan Agenda Ujian Skripsi)
a.
Pendaftaran ujian skripsi dilaksanakan setiap hari kerja.
b.
Pendaftaran dilakukan pada bagian Subbag Akademik dan
Kemahasiswaan.
c.
Pendaftar telah memenuhi persyaratan akademik yang telah
ditentukan, yaitu:
1)
Bukti pelunasan SPP pada semester berjalan
2)
Transkrip nilai asli (IPK) yang ditandangani
Kajur/Kaprodi.
3)
Sertifikat
kelulusan Praktikum Komputer,
TOEFL, TOAFL, dan Juz Amma
4)
Daftar Nilai Ujian Komprehenshif
5)
Sertifikat/Piagam
PPL dan Kuliah Kerja Nyata.
6)
Skripsi
yang telah disetujui oleh kedua Pembimbing.
7)
SKK
dengan nilai minimal 50.
2.
Persyaratan
Ujian Skripsi
Skripsi
dapat diujikan jika memenuhi syarat sebagai berikut:
a.
Terdaftar
pada panitia/pengelola ujian skripsi.
b.
Membawa
bukti referensi yang dijadikan rujukan pembuatan skripsi.
c.
Telah
ditandatangani oleh pembimbing.
3.
Penguji
Skripsi
a.
Penguji
skripsi adalah dosen Fakultas atau dosen non Fakultas yang memenuhi kualifikasi
yang ditetapkan oleh Pembantu Dekan I (PD 1).
b.
Penguji
terdiri dari Penguji I dan Penguji II dengan ketentuan :
1)
Penguji
I dan II adalah dosen Fakultas Tarbiyah, diutamakan dosen pada Jurusan/Program
studi atau yang dipandang memenuhi kualifikasi untuk menguji skripsi pada
bidang tertentu.
2)
Penguji
I disyarakatkan memiliki kualifikasi jabatan akademik /fungsional lektor, atau
kualifikasi akademik S3. Sedangkan penguji II dapat ditunjuk dengan jabatan
akademik asisten ahli.
3)
Penguji
I fokus pada aspek isi (content).
Sedangkan penguji II lebih ditekankan pada aspek metodologi.
c.
Penguji
telah menerima skripsi minimal 2 hari sebelum diujikan.
d.
Dosen
yang ditunjuk sebagai penguji skripsi berhak menolak menjadi penguji jika
skripsi tersebut baru diserahkan kurang dari batas waktu minimal yang ditentukan.
e.
Jika
pada hari ujian salah satu penguji tidak hadir sampai batas waktu yang telah
ditentukan, ujian tetap dilaksanakan dengan penguji lain yang ditunjuk oleh
Kajur/Kaprodi.
f.
Ketua
Sidang merangkap sebagai penguji
g.
Ketua
Sidang (sebagai penguji) dapat mengajukan pertanyaan yang bersifat klarifikasi
terhadap hal-hal yang dianggap kurang jelas.
4.
Pelaksanaan
Ujian Skripsi
a.
Ujian
skripsi/Munaqsyah dilaksanakan pada hari kerja di ruang ujian khusus (Ruang Munaqasah)
yang telah ditentukan.
b.
Ujian
skripsi dipimpin oleh satu Ketua Sidang, satu orang Sekretaris Sidang, dua
orang Penguji, dan satu orang pembimbing.
c.
Ketua
Sidang munaqasyah ditunjuk dari Dekan, Pembantu Dekan, atau Ketua-ketua
Jurusan/Ketua Prodi.
d.
Tugas
Ketua Sidang:
1) Memimpin sidang.
2)
Mengarahkan
pelaksanaan persidangan.
3)
Mengumumkan
hasil ujian munaqasah dan menutup sidang.
e.
Tugas sekretaris sidang:
1)
Menggantikan
pimpinan sidang jika berhalangan.
2)
Membantu
tugas ketua sidang.
3)
Membuat
notulasi pelaksanaan sidang.
4)
Mendistribusikan
form nilai bimbingan dan ujian skripsi kepada penguji dibantu staf jurusan.
5)
Merekap
nilai bimbingan dan ujian skripsi dan menghitung indeks prestasi komulatif dan
yudisium.
6)
Membuat
Berita Acara Ujian Skripsi (Lampiran 7)
f.
Peserta
ujian skripsi wajib hadir 30 menit sebelum sidang dibuka, dengan mengenakan
pakaian resmi. Bagi mahasiswa mengenakan
kemeja, berdasi, berjas almamater, dan bersepatu. Sedangkan mahasiswi
berbusana muslimah (menggunakan rok panjang dan jas almamater), dan bersepatu.
g.
Dosen
penguji harus berpakaian rapi, dan memakai toga.
h.
Dosen penguji wajib hadir 10 menit sebelum ujian dimulai.
i.
Setiap peserta ujian harus mempresentasikan isi skripsi
di hadapan penguji selama 7 - 10 menit dengan menggunakan power point
meliputi masalah, teori, metodologi, dan hasil penelitian.
j.
Sebelum mempresentasikan isi skripsi, peserta ujian
diberi kesempatan untuk menyampaikan ralat tulisan skripsi dengan membacakan
daftar ralat yang telah disiapkan oleh yang bersangkutan.
k.
Penyampaian ralat secara tertulis dilakukan bersamaan
dengan penyerahan skripsi kepada para penguji.
l.
Setiap penguji diberi kesempatan waktu menguji maksimal
20 menit. Sedangkan Ketua Sidang maksimal
10 menit. Sedangkan pembimbing diberikan kesempatan memberikan arahan kepada
mahasiswa sebelum diuji.
m.
Penguji dan Ketua Sidang dan pembimbing memberikan
nilai dengan memperhatikan bobot
masing-masing aspek yang dinilai.
n.
Pertanyaan ujian, saran/perintah perbaikan dan atau
perubahan skripsi yang disampaikan penguji ditulis secara resmi di lembar
Catatan Ujian Skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas.
o.
Hasil ujian skripsi dapat diumumkan setelah penguji dan
pembimbing secara lengkap memberi nilai.
p.
Pengumuman hasil ujian skripsi dan penutupan sidang
munaqasah dilakukan oleh Ketua Sidang sekaligus memberikan pesan-pesan akhir
yang dianggap penting.
5.
Penilaian
Ujian Munaqasyah
a.
Aspek
yang dinilai oleh penguji mencakup; (1) kedalaman, kebaruan, dan signifikansi
isi /substansi yang diteliti (2) ketepatan dan penguasaan metode penelitian
yang digunakan, (3) kemampuan mempertahankan hasil penelitian secara ilmiah dan
penguasaan terhadap teori yang digunakan, (4) kemampuan menyajikan hasil
penelitian dengan menggunakan bahasa dan teknik notasi yang tepat, (5)
kemampuan menampilkan dan memahami secara keseluruhan (komprehensif) isi skripsi.
b.
Aspek
yang dinilai oleh pembimbing mencakup; (1) kedalaman, kebaruan, dan
signifikansi isi /substansi yang diteliti (2) ketepatan metode penelitian yang
digunakan, (3) presisi, relevansi, dan keutuhan kerangka teori yang
digunakan (4) ketepatan dan konsitensi penulisan, tampilan, bahasa sistematika, dan teknik notasi yang digunakan
(5) proses pembimbingan, mencakup kesungguhan meneliti, pemahaman secara komprehensif terhadap isi
penelitian, intensitas pembimbingan, dll.
c.
Pemberian nilai terhadap mahasiswa yang lulus
bersayarat maksimal C+
d.
Perhitungan
nilai merujuk pada pedoman akademik
e.
Perhitungan
nilai indeks prestasi dan prediket kelulusan merujuk pada pedoman akademik
Fakultas Tarbiyah.
f.
Aspek
dan bobot penilain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
1. Aspek dan bobot penilaian Penguji
No
|
Aspek
|
Bobot
|
1
|
Isi /Substansi
|
35%
|
2
|
Metodologi
|
20%
|
3
|
Kemampuan Mempertahankan
|
20%
|
4
|
Penyajian bahasa
dan Notasi
|
10%
|
5
|
Presentasi dan Komprehensif/pemahaman
|
15%
|
|
Jumlah
|
100%
|
Tabel 2.
Aspek dan bobot penilaian Pembimbing
No
|
Aspek
|
Bobot
|
1
|
Isi /Substansi
|
35%
|
2
|
Metode Penelitian
|
25%
|
3
|
Kerangka Teori
|
15%
|
4
|
Penulisan,
tampilan, bahasa, dan notasi
|
15%
|
5
|
Pembimbingan
|
10%
|
|
Jumlah
|
100%
|
Rumus : S = (N1 + N2 + N3 + N4)
3
S : Skor
N1 : Penguji I
N2 : Penguji II
N3 : Ketua Sidang
N4 : Pembimbing
6.
Jenis
Kelulusan dan Standar Nilai
Hasil ujian munaqasyah
diukur melalui standar kelulusan, jenis hasil sidang munaqasyah pada Fakultas Tarbiyah dibedakan menjadi; lulus murni,
lulus bersyarat, dan tidak lulus.
a. Lulus
Murni. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian
munaqasyah murni jika skripsi merupakan hasil karya sendiri, memenuhi criteria
umum penelitian sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan mampu mempertahankan
hasilnya dihadapan sidang munaqasyah.
b. Lulus
bersyarat. Mahasiswa dinyatakan lulus bersyarat jika laporan penelitian yang
disajikan adalah karya sendiri namun kurang memenuhi unsur-unsur penelitian dan
kaidah keilmiahan, penguasaan metodologi eyang kurang utuh, kurang mampu mempertahankan hasil penelitian
secara optimal, serta penguasaan yang lemah. Pada kondisi ini, penguji
memberikan nilai ujian setelah mahasiswa yang bersangkutan melakukan perbaikan
secara luas, baik sisi metodologi maupun konten. Nilai yang diberikan maksimal
C+.
c. Tidak
lulus. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian munaqasyah jika skripsi yang disajikan
bukan merupakan karya sendiri, atau terindikasi plagiat baik sebagian maupun
keseluruhan dari karya orang lain. Meskipun optimal dari aspek metodologi dan
penguasaan isi. Pada kondisi ini, mahasiswa wajib melakukan penelitian ulang,
dan mengikuti prosedur pembimbingan dan agenda skripsi dari awal.
H.
Perbaikan
Skripsi
1.
Mahasiswa
wajib memperbaiki skripsi sesuai saran-saran penguji.
2.
Hasil
perbaikan skripsi merupakan syarat untuk mengikuti wisuda dan pengambilan
ijazah.
3.
Mahasiswa
wajib menunjukkan catatan perbaikan kepada penguji saat meminta tanda tangan
pengesahan.
4.
Perbaikan
skripsi yang dinyatakan lulus harus diselesaikan selambat-lambatnya 3 bulan
terhitung sejak tanggal ujian munaqasyah.
5.
Bila
melewati batas waktu yang ditentukan, maka yang bersangkutan harus mendaftar
ulang ujian skripsi dengan biaya sendiri.
6.
Peserta
ujian skripsi yang dinyatakan tidak lulus, diberi kesempatan selambat-lambatnya
6 bulan untuk memperbaiki atau menulis ulang sesuai dengan saran Tim Penguji.
7.
Mahasiswa
yang dinyatakan tidak lulus harus menulis ulang skripsinya, dan mengajukan
proposal skripsi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
I.
Pengesahan
Skripsi
1.
Dosen
penguji berhak tidak memberikan tanda tangan pengesahan jika mahasiswa yang
bersangkutan belum memperbaiki sesuai dengan yang dikehendaki.
2.
Pengesahan
skripsi dilakukan setelah perbaikan dengan prosedur penanda tanganan dimulai
dari penguji, sekretaris sidang, ketua sidang, dan terakhir pembimbing.
J.
Penyerahan dan Pengarsipan Skripsi
1.
Skripsi
yang sudah disahkan harus diserahkan ke pembimbing, penguji, Jurusan/Prodi dan perpustakaan Institut dalam bentuk hardcopy
atau softcopy (CD R) sebanyak 1 eksemplar. Khusus
untuk penyerahkan ke Jurusan/Prodi disyaratkan dalam bentuk softcopy CDR
2.
Bukti
penyerahan skripsi dijadikan syarat untuk pengambilan ijazah (Lampiran 8).
K.
Ketentuan Lain-Lain
Hal-hal yang belum dan atau tidak tercantum
dalam Pedoman Skripsi ini diatur pada ketentuan lain.
BAB II
KODE ETIK PENULISAN
SKRIPSI
Kode etik adalah petunjuk etis yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa (peneliti) ketika melakukan penelitian terkait
dengan perizinan, proses memperoleh data/informasi, pengutipan, dan substansi
penelitian. Pemaparan kode etika penulisan skripsi pada Buku Pedoman ini
penting guna memberikan arah etis penelitian kepada peneliti (mahasiswa) seraya
mengikis tradisi penulisan skripsi yang menyalahi kode etik penelitian yang
jamak dilakukan oleh mahasiswa (peneliti) seperti; (1) mendaur ulang hasil
penelitian orang lain dan mengakuinya sebagai hasil penelitian sendiri,
misalnya hanya dengan mengganti nama lokasi, waktu penelitian, dan sebagian
data, (2) mengcopy paste sebagian
naskah laporan hasil penelitian orang lain, misalnya mengambil sebagian latar
belakang masalah, tinjauan pustaka, atau metode penelitian. (3) mengutip teori
dari buku, jurnal, hasil penelitian, dan esai (termasuk yang online) tanpa menyebutkan
sumbernya. (4) memanipulasi dan/atau
merekayasa data hasil penelitian, dan last but not least (5) meminta orang lain untuk (mengupahkan) pembuatan skripsi. Untuk itu, pada bagian ini dipaparkan
sejumlah etika penelitian, khususnya dalam penulisan skripsi.
A. Etika Penulisan Skripsi
Etika penelitian adalah what moral research
procedure involves (Neuman 2000 : 90). Basis (pedoman standard) bagi
kode etik dalam penelitian ilmu sosial itu sendiri, beberapa diantaranya
terdiri dari :
1. Do not
exploit subjects or students for personal gain. Jangan mengekploitasi subjek
penelitian untuk tujuan pribadi.
2. Honor all
guarantees of privacy, confidentiality, and anonymity. Hormati privacy, kerahasiaan,
dan nama
3. Do not
coerce or humiliate subjects. Jangan
memaksa, mempermalukan subjek.
4. Use
deception only if needed, and always accompany it with debriefing. Guna muslihat hanya jika diperlukan, dan harus selalu diikuti dengan
menginformasikan hasil penelitian sementara kepada peserta penelitian.
5. Use the
research method that is appropriate to a topic. Gunakan metode penelitian sesuai dengan topik
6. Detect and
remove undesirable consequences to research subjects. Kenali dan hilangkan konsekuensi
yang tidak diinginkan bagi subjek penelitian.
7. Anticipate
repercussions of the research or publication of results. Antisipasi akibat publikasi hasil penelitian.
8. Cooperate
with host nations when doing comparative research. Kerjasama dengan penduduk
setempat jika melakukan penelitian komparasi.
9. Make
interpretations of results consistent with the data. Buat tafsiran hasil penelitian
sesuai dengan data.
10. Use high
methodological standards and strive for accuracy. Gunakan standar metode tinggi
dan usahakan ketepatan.
11. Do not
conduct secret research. Jangan melakukan penelitian yang sifatnya
rahasia. (Neuman, 2000 : 102).
Sejalan dengan itu, Creswell (2010)
mengidentifikasi sejumlah masalah-masalah etis yang perlu diantisipasi dalam
penelitian, meliputi:
1.
Masalah etis dalam masalah penelitian;
peneliti mengidentifikasi satu masalah atau isu yang penting untuk diteliti dan
menyajikan rasionalisasi akan pentingnya masalah tersebut. Diupayakan tidak
melemahkan atau meminggirkan partsipan/subjek yang akan diteliti.
2.
Masalah etis dalam pengumpulan data; jangan
membahayakan partisipan/subjek penelitian, hargai kelompok-kelompok tertentu
dalam masyarakat, pertimbangkan komunitas tertentu seperti anak-anak, korban
kekerasan dan bencana, napi, individu – individu yang terserang penyakit, harus
ada persetujuan dari yang berwenang (seperti, satpam), menghormati lokasi
penelitian, perlu ekperimen bagi kelompok-kelompok control, melibatkan
partisipan, memproteksi informasi yang diterima dari informasi.
3.
Masalah etis dalam menginterpretasi data.
Dalam mengantisipasi masalah-masalah etis, pertimbangan beberapa hal berikut:
a) peneliti sebaiknya memproteksi nama (anonimitas) individu-individu,
peran-peran, dan pristiwa-priswtiwa yang diteliti, b) data, setelah dianalisis
harus dijaga dalam jangka waktu tertentu, misalnya 5-10 tahun, setelah itu
boleh dibuang, c) dalam interpretasi data peneliti perlu memastikan bahwa
informasi yang diperoleh benar-benar akurat dengan menerapkan strategi
validitas dan reliabilitas.
4.
Masalah-masalah etis dalam menulis dan
menyebarluaskan hasil penelitian. Dapat ditempuh dengan a) tidak menggunakan
bahasa atau kata-kata yang mengandung bias pada orang-orang tertentu, baik bias
gender, orientasi seksual, ras, etnis, ketidakmampuan maupun usia, b)
menghindari pemalsuan atau mengkreasikan penemuan-penemuan ‘baru’ untuk
memenuhi kebutuhan peneliti atau audiens, c) tidak mengeksploitasi orang lain
untuk kepentingan anda, misalnya mencantumkan diri sebagai peneliti tanpa
memberikan kontribusi terhadap penelitian itu sendiri.
Merujuk pada standar di atas, maka
terdapat sejumlah standar etik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah
mulai dari penyusunan proposal sampai
melaporkan penelitian sebagai berikut:
1.
Mendapatkan izin atau persetujuan baik dari
lembaga terkait mapun partisipan/subjek penelitian sebelum memasuki
setting/lokasi penelitian. Misalnya izin penelitian dari kepala sekolah, dinas
sosial, lembaga adat dan lainnya.
2.
Menjaga privasi subjek atau responden
penelitian. Hal ini dapat ditempunh dengan merahasiakan nama respon/subjek
penelitian dengan inisial atau kode tertentu.
3.
Menjaga kevalidan dan kesahihan data, tidak merubah
atau memanipulasi data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan (apalagi
data fiktip) untuk kepentingan (penyelesaian) penelitian, atau menafsirkan data
tanpa menggunakan metode yang tepat. Untuk itu, mahasiswa (peneliti) diharuskan
melampirkan data (asli) hasil penelitian, catatan lapangan seperti; transkrip
hasil wawancara, pengamatan, studi dokumen atau data hasil tes, angket, ceklist
dan lainnya. Transkrip tersebut sebaiknya mendapat persetujuan dari informan
atau responden.
4.
Menjaga privasi, kerahasiaan lembaga. Jangan
melaporkan/mengekspos hasil penelitian yang dapat merusak citra
sekolah/lembaga. Misalnya, daripada mengangkat kecurangan /kebocoran dana BOS
di sekolah, lebih baik mengungkap sisi lainnya, seperti dampaknya bagi siswa
dan lembaga.
5.
Menyajikan bahasa-bahasa empati, yang tidak
provokatif, baik pada latar belakang masalah maupun pada temuan penelitian.
Gunakan kata ‘belum optimal’ daripada ‘tidak optimal’, ‘belum efektip daripada
‘kurang/tidak berhasil’.
6.
Hindari memberikan penghakiman (judgment) terhadap subjek penelitian,
biar pembaca yang menilai. Misalnya, untuk daripada menyebut ‘otoriter’, lebih
baik menyebutkan indikatornya, seperti; senang mengambil keputusan
sendiri, kurang menghargai perbedaan, senang
menggunakan kekerasan, dan seterusnya.
7.
Hindari bahasa-bahasa yang cenderung bias
gender, orientasi seksual, ras, etnis, dan sejenisnya. Misalnya, daripada
menulis ‘guru – guru perempuan’ lebih baik menulis ‘guru’, atau ‘tenaga
pengajar’ saja, tanpa ada penyebutan jenis kelamin. Daripada menuliskan
‘anak-anak yang IQ nya rendah’, lebih baik gunakan istilah ‘ anak – anak SLB’,
atau ‘anak-anak autis’.
8.
Gunakan metodologi secara tepat dan sesuai
praktik di lapangan. Misalnya jika dalam metodologi disebutkan teknik
pemeriksaan data menggunakan trianggulasi, pastikan bahwa hal itu dilakukan.
9.
Hindari mengutip pendapat orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya, atau mengutip satu sumber secara berlebih-lebihan,
maksimal 200 kata (setengah halaman). Jika terpaksa harus mengutip kembali, selingi
dengan tulisan lain.
10.
Lakukan penelitian dengan kemampuan sendiri,
jangan meminta orang lain untuk mengerjakan penelitian/tugas akhir Anda. Jika
terpaksa menggunakan jasa orang lain hanya diperkenankan untuk membantu
pengetikan/editing bahasa dan analisis statistik dengan program SPSS. Khusus
untuk jurusan /program studi Pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris tidak
diperbolehkan menggunakan program penterjemahan, seperti transtool, google translation, dll.
11.
Lakukan penelitian yang baru, jangan melakukan
daur ulang hasil penelitian sendiri (self
plagiarism). Misalnya, jika mahasiswa (peneliti) pernah melakukan
penelitian tentang sebuah topik, maka hasil penelitian tersebut tidak boleh
lagi digunakan untuk penelitian skripsi/tugas akhir.
12.
Jangan mengklaim hasil penelitian orang lain
sebagai hasil penelitian sendiri (plagiat)
baik secara keseluruhan (copy paste)
atau hanya ganti lokasi dan waktu.
B. Pelanggaran
Satu diantara bentuk pelanggaran kode etik dalam
penulisan karya ilmiah adalah plagiat. Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah
penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain
dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiarisme dalam dunia
akademik terjadi ketika seorang penulis dengan sengaja menggunakan bahasa, ide,
dan materi asli orang lain (bukan pengetahuan umum) tanpa menyebutkan
sumbernya. Plagiat dapat dianggap sebagai
tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku
plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari
sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
Beberapa bentuk
plagiat yang harus dihindari oleh seorang peneliti adalah sebagai berikut: (UIN
Jakarta, 2011);
1. Plagiat kata per kata (verbatim Plagiarism),
yaitu penjiplakan mutlak atau
kutipan yang mengandung kata demi kata berikut susunan kalimatnya persis sama
dengan seperti apa yang tertulis pada teks sumber atau mirip kutipan langsung
namun tanpa tanda petik dan tanpa sumber. Bentuk lain plagiat kata per kata
adalah pengutipan dimana satu dua kata asli diganti atau dihilangkan atau ada satu-dua kata sendiri
yang dimasukan.
2. Patchwork Plagiat, yaitu jiplakan dengan cara sekedar memindah-mindahkan
kata-kata aslinya ke sana ke mari, sehingga mirip parafrase.
3. Plagiat “kata kunci” atau “frase-kunci”. Plagiat
jenis ini mirip dengan patchwork namun kata kunci saja dan/atau
frase-kunci.
4. Plagiat struktur gagasan/jalan pikiran. Plagiat
jenis ini merupakan jiplakan panjang, terdiri dari banyak rangkaian kalimat,
bahkan banyak alinea atau struktur atau
pola gagasan atau pola argumentasi orang lain.
Sejumlah bentuk
plagirisme yang biasa terjadi dalam dalam penulisan skripsi di kalangan
mahasiswa diantaranya:
1.
Mahasiswa mendownload tulisan dari internet, melakukan sedikit atau tanpa melakukan
perubahan, mencetak dan menjadikannya sebagai bahan untuk memperoleh gelar
sarjana.
2.
Mahasiswa
melakukan daur ulang tulisan /skripsi mahasiswa lain (baik lama maupun baru)
dan mengakuinya sebagai tulisan sendiri.
3.
Mahasiswa meminta
orang lain untuk membuatkan skripsi untuknya dan mengakuinya sebagai tulisan
sendiri.
4.
Mahasiswa mengutip
teori dari sejumlah sumber baik
internet, jurnal, buku dan karya ilmiah lainnya tanpa menyebutkan secara jelas
rujukannya, atau hanya menyebutkan rujukan untuk beberapa sumber agar tidak
terkesan terlalu banyak rujukan.
5.
Mahasiswa menulis
pendapat / teori dari orang lain dalam bahasa sendiri, sehingga terkesan
merupakan pendapat sendiri.
C. Sanksi
Jika mahasiswa (peneliti)
terbukti melakukan pelanggaran terhadap kode etik penulisan skripsi, maka
sanksi yang diberikan kepadanya adalah sebagai
berikut:
1.
Dinyatakan tidak Lulus Ujian Munâqasyah
a. Sanksi tersebut dikenakan kepada pelaku plagiasi
total dan jenis pelanggaran ini diketahui ketika ujian munâqasyah. Jika plagiasi diketahui setelah yang
bersangkutan dinyatakan lulus, maka ijazah
yang bersangkutan dinyatakan batal demi hukum dan gelar akademik yang
telah diberikan dapat dicabut.
b. Sanksi ini juga dikenakan kepada pelaku
manipulasi, pemalsuan data, dan pembuat data fiktif (rekayasa).
2. Lulus Bersyarat
Sanksi ini dikenakan
kepada pelaku plagiat parsial. Pelaku juga diwajibkan memperbaiki skripsinya sesuai saran penguji.
3.
Surat peringatan/teguran oleh Ketua Jurusan dan/atau Dekan.
Sanksi ini dikenakan kepada peneliti yang
merugikan dan/atau melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada kepada orang
atau pihak lain dalam proses penelitiannya, setelah ada pihak yang melaporkan
peneliti itu kepada Jurusan/Prodi di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN STS
Jambi
BAB III
JUDUL DAN PROPOSAL PENELITIAN
A. PENGAJUAN JUDUL/FOKUS
1. Syarat Pengajuan Judul
(Sama dengan syarat pengajuan Skripsi)
2. Prosedur pengajuan judul
a. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat (lihat
syarat penulisan skripsi) mengajukan 3 (tiga) item judul/fokus penelitian dan
berkonsultasi ke Jurusan/Program Studi (Lihat Lampiran 1)
b. Ketua Jurusan/Program Studi memeriksa dan
mengkonfirmasi judul/fokus penelitian, serta mengecek persyaratan pengajuan
c. Jika judul/fokus yang diajukan dianggap belum
layak untuk diteliti, mahasiswa diminta mengajukan judul/fokus lain setelah
melakukan grandtour.
d. Jika salah satu judul/fokus dianggap layak maka
mahasiswa disarankan untuk membuat proposal penelitian sesuai dengan
judul/fokus yang direkomendasikan
e. Mahasiswa membuat proposal dan mengajukan dosen
pembimbing ke Dekan Fakultas melalui bagian Umum dengan melampirkan persyaratan
yang telah ditetapkan untuk diteruskan ke Jurusan/Program Studi. (Lihat
Lampiran 2)
f. Ketua Jurusan/Program Studi menunjuk pembimbing
skripsi atas persetujuan Dekan/Pembantu Dekan I dan diteruskan ke bagian Umum
dan Akademik
g. Bagian Akademik membuat Surat Penunjukan dosen
pembimbing I dan II dan disetujui oleh Dekan /Pembantu Dekan I, selanjutnya
menyerahkan masing-masing kepada pembimbing dan mahasiswa.
h. Mahasiswa menyerahkan proposal penelitian kepada
dosen pembimbing yang telah ditunjuk dan selanjutnya mulai berkonsultasi.
i. Dosen pembimbing memberikan saran dan masukan
terkait dengan proposal mahasiswa.
(Selanjutnya mengikuti prosedur seminar
proposal, penetapan judul, dan izin riset)
3. Prosedur Pengajuan Seminar Proposal, Pengesahan Judul, dan Izin Riset
a. Mahasiswa mengajukan izin melaksanakan seminar
proposal yang ditandatangani oleh pembimbing kepada Dekan melalui Bagian Umum
dan diserahkan ke Bagian Akademik (Lihat Lampiran 3). Pengajuan dilengkapi
dengan Kartu Kehadiran Seminar Proposal
(Lampiran 4).
b. Bagian
Akademik mengecek kelengkapan pengajuan. Jika dianggap belum memenuhi
syarat maka dikembalikan kepada mahasiswa. Jika memenuhi syarat dilanjutkan
dengan membuat surat penetapan jadwal seminar proposal skripsi dan menyerahkan
masing-masing kepada pembimbing, mahasiswa dan pelaksana/notulis.
c. Pelaksana/notulen menyiapkan tempat seminar dan
kelengkapannya bekerjasama dengan mahasiswa.
d. Pelaksanaan seminar proposal. Dosen pembimbing
sebagai moderator memandu jalannya seminar, mahasiswa mempresentasikan
proposal, dan notulis bertugas mendistribusikan absen seminar proposal dan
mencatat hasil-hasil seminar ke dalam
buku seminar proposal yang ditandatangani oleh pembimbing.
(Catatan. Seminar proposal minimal dihadiri
10 orang mahasiswa)
e. Notulis menyerahkan catatan perbaikan kepada
mahasiswa.
f. Mahasiswa memperbaiki proposal sesuai dengan
rekomendasi seminar dan berkonsultasi kepada pembimbing.
g. Jika belum dianggap sempurna, maka pembimbing
menyarankan perbaikan ulang kepada mahasiswa.
h. Jika perbaikan sudah mencover semua rekomendasi seminar, dosen memberikan Acc untuk
melanjutkan penelitian/riset.
i. Mahasiswa mengajukan pengesahan judul dan izin
riset ke Dekan melalui bagian Umum dan diteruskan ke bagian Akademik (Lampiran
5).
j. Bagian akademik membuat Surat Pengesahan Judul,
Surat Perintah Penelitian/Riset, dan Permohonan Izin Mengadakan
Penelitian/Riset, selanjutnya menyerahkan masing-masing kepada mahasiswa dan
pembimbing, serta lembaga yang dituju.
k. Mahasiswa yang bersangkutan melaksanakan
penelitian di lokasi yang sudah ditetapkan.
4. Persyaratan Administratif Seminar Proposal
a. Terdaftar sebagai mahasiswa (melampirkan slip SPP
semester berjalan)
b. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing
c. Persetujuan/Acc Pembimbing.
d. Daftar kehadiran Seminar Proposal (asli), minimal
10 kali pertemuan aktif.
5. Persyaratan Administratif Pengesahan Judul dan Izin Riset
a. Terdaftar sebagai mahasiswa (melampirkan slip SPP
semester berjalan)
b. Persetujuan/Acc Pembimbing untuk Melakukan
Penelitian/Riset
c. Daftar Hadir Seminar Proposal Skripsi.
B. PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Penentuan Masalah/Fokus Penelitian
Penyusunan proposal penelitian, yang perlu
mendapatkan perhatian pertama adalah masalah penelitian atau fokus penelitian,
baru kemudian menetapkan judul. Memilih masalah penelitian (research problem) atau tepat juga
disebut fokus penelitian (researh focus)
tidak bisa ditentukan begitu saja. Tidak bisa langsung ditentukan berdasarkan
perkiraan, khayalan, perasaan, coba-coba, atau meniru judul lain yang sudah
ada. Untuk memilih dan menentukan fokus
hendaknya bertolak dari bidang keahlian peneliti dan tentunya persoalan yang
real terjadi di lapangan. Sebagaimana dikemukakan oleh Creswell (2008: 69) ”One of the most challenging aspects of
conducting research is to clearly identify the ”problem” that leads to a need
for your study”. Bila penelitian
telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya
pekerjaan penelitian itu sudah 50% selesai.
Menurut Stonner (Sugiyono, 2007)
masalah-masalah dapat diketahui atau dicari
apabila pertama terdapat
penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, kedua antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan, ketiga adanya pengaduan, dan keempat
adanya kompetisi. Terkait dengan kemungkinan sebuah masalah itu diteliti,
Creswell (2008) memberikan tips bahwa you
can research a problem if you have acces to participants and research site as
well as time, resources, and skills needed to study the issue. You should
research a problem if the study of it potentially contributes to educational
knowledge or adds to effectiveness practice. Sebuah masalah dapat diteliti jika peneliti
dapat akses ke masyarakat dan setting penelitian, termasuk kecukupan waktu,
sumber-sumber daya, dan skil yang diperlukan untuk mengkajinya. Anda harus
meneliti masalah jika kajiannya berpotensi memberi kontribusi bagi pendidikan
dan membantu efektifitas pelaksanaan/praktek.
Masalah penelitian pada proposal
skripsi mahasiswa karena itu, paling
tidak mensyaratkan hal-hal berikut:
ü
Terkait dengan isu-isu pendidikan (educational
issues), khususnya pada bidang
keahlian calon peneliti.
ü
Urgen dan mendesak untuk dikaji.
ü
Isu-isu yang uptodate, tidak
usang dan replikasi.
ü
Kontroversial dan menarik.
ü
Fokus/spesifik.
ü
Ada kontribusi bagi pengetahuan dan praktek pendidikan.
ü
Subjek dan setting penelitian dapat diakses
ü
Ada kecukupan waktu, dana, sumber daya, dan keahlian.
Sedangkan
untuk menentukan apakah akan menggunakan pendekatan kualitatif atau
kuantitatif, Creswell (2008) memberikan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a.
a. Gunakan penelitian kuantitatif jika masalah penelitian mensyaratkan
untuk; 1) pengukuran variabel, 2) menguji dampak variabel-varibel tersebut
terhadap outcome,3) menguji teori dan
penjelasan luas (broad explanation),
4) menerapkan hasilnya ke banyak orang.
b.
b. Gunakan penelitian kualitatif jika masalah penelitian mensyaratkan
anda untuk: 1) mempelajari
pandangan-pandangan individu, 2) menguji sebuah proses, 3) menghasilkan
teori berdasarkan perspektif partisipan, 4) memperoleh informasi yang detail
mengenai pandangan sebagian orang atau setting penelitian
2. Perumusan Judul
Judul
merupakan aspek penting disamping fokus penelitian. Bagi peneliti, perumusan
judul memberikan pegangan dalam menentukan arah, variabel-variabel dan metode
penelitian. Bagi pembaca, judul yang tepat akan menimbulkan daya tarik, dan
memudahkan menangkap isinya.
Judul
dalam penelitian kuantitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang
ditetapkan. Judul penelitiannya, dengan demikian, harus spesifik dan
mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Sedangkan judul
dalam penelitian kualitatif tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel
yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fanomena dalam
situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori.
Judul penelitian kualitatif sebaiknya juga tidak dibuat terlalu muluk-muluk,
dan tidak sejalan dengan kondisi ril di lapangan. Misalnya ketika peneliti
menetapkan judul penelitian : ”Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative
Teaching Tipe STAD dalam pengajaran Bahasa Inggris di Pesantren XX”, maka
sebaiknya dipastikan bahwa di lapangan guru memang sudah menerapkan metode
tersebut dalam waktu yang cukup lama, jika tidak maka judul tersebut sebaiknya
disederhanakan menjadi ”Metode Pembelajaran Bahasa Inggris di Pesantren (Studi
Kasus di Pesantren XX)”.
Adapun judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
lebih khas, mencakup unsur ; kerja peningkatan,
objek yang ingin ditingkatkan, subjek matter,
alat yang digunakan, dan tempat. Contoh: ”Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Terpadu melalui Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Teaching tipe Jigsaw di Madrasah XX”
Contoh-contoh Judul
a. Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran
terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris di Madrasah XX (Kuantitatif)
b. Hubungan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar
Siswa SD di Kecamatan XX (Kauntitatif).
c. Perbedaan Prestasi Belajar Siswa antara Murid
dari Sekolah Negeri dan Swasta di Madrasah XX (Kuantitatif)
d. Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di Madrasah XX (Kuan-Evaluatif)
e. Jenis dan Biologi Reproduksi Flora Invasif di
Kawasan Hutan Kota XX (Kuan-Murni)
f. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008 di
SD XX (Kualitatif)
g. Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Pesantren
XX (Kualitatif)
h. Pemikiran Pendidikan Muhammad Natsir
(Kual-Pustaka)
i. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa
Melalui Penerapan Metode Ekspositori di Madrasah XX (Kual-PTK).
3. Menyusun Proposal
Proposal
penelitian merupakan rancangan yang menggambarkan dan menjelaskan apa yang
hendak diteliti dan bagaimana penelitian dilakukan, proposal penelitian
merupakan pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Langkah-langkah
teknis dalam penyusunan proposal penelitian pada Fakutlas Tarbiyah meliputi
(Sukmadinata, 2007):
a. Adakan identifikasi masalah, melalui proses
pemetaan bidang dan sub bidang ilmu dan profesi yang menjadi bidang keahlian
mahasiswa sebagai calon peneliti. Misalnya mahasiswa jurusan PAI yang ingin
membahas bidang kurikulum dan pembelajaran, perlu melakukan pemetaan meliputi
sub bidang kurikulum; SD, SMP, SMA,
pendidikan pinggi, pendidikan luar sekolah, dan pendidikan kedinasan.
Dalam masing-masing kurikulum masih terbagi lagi menurut bidang studi atau mata
pelajaran, ada kurikulum IPA, IPS, Matematika, Bahasa, Pendidikan Agama, dst.
Demikian juga kurikulum Bahasa misalnya masih terbagi dalam Bahasa Inggris,
Jepang, dst.
b. Minimal pada satu bidang atau sub bidang dari
jurusan /Program Studi Anda identifikasi masalah –masalah yang dihadapi saat
ini. Identifikasi masalah sebaiknya didukung
oleh sumber yang dapat dipercaya, seperti data, hasil penelitian
terdahulu, dan informasi lain. Misalnya masalah kurikulum atau pembelajaran
pendidikan agama Islam di sekolah menengah pertama harus didukung dengan
hasil-hasil penelitian terdahulu, serta fakta dan data kondisi ril terkait
problem pengajaran agama Islam di sekolah ’umum’.
c. Pilih salah satu masalah sebagai fokus
penelitian. Fokus masalah yang dipilih hendaknya cukup penting dan mendasar
(esensial, hangat dan mendesak (urgen), dan hasilnya bermakna bagi pemecahan
masalah atau perbaikan praktik pendidikan. Misalnya masalah yang menjadi fokus
adalah kurikulum /pembelajaran agama Islam di sekolah umum, khususnya materi
akhlaq. Masalah ini dianggap cukup urgen dan bermakna dalam konteks kekinian.
d. Rumuskan variabel-variabel atau aspek-aspek yang
melatarbelakangi atau menjadi penyebab fokus masalah tersebut, dan variabel
atau aspek-aspek yang diakibatkannya. Misalnya, masalah kurikulum pendidikan
agama Islam di sekolah umum disebabkan oleh variabel kualifikasi guru, metode,
strategi, media, sumber belajar, fasilitas, lingkungan, dsb. Sedangkan variabel
atau aspek akibatnya adalah mutu pembelajaran, hasil belajar, perilaku
siswa,dst.
e. Dari variabel atau aspek-aspek yang
melatarbelakangi dan diakibatkan fokus masalah tersebut pilih atau batasi yang
anda teliti. Misalnya Anda membatasi fokus pada variabel metode pembelajarannya
dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa.
f. Hubungan antara variabel-variabel tersebut juga
dapat disusun dalam sebuah peta, peta variabel yang diteliti. Hubungan antara
variabel atau aspek-aspek yang dipilih dapat dirumuskan dalam sebuah judul, sebagai
judul penelitian Anda. Misalnya: ”Pengaruh Penggunaan Metode Role Play terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Akhlak di Sekolah XX
(Kuantitatif)”, atau ” Problem
Pengajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah XX ” (Kualitatif), atau Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pendidikan Agama Islam Materi Akhlaq dengan
Metode Role Play di Madrasah XX” (PTK).
g. Buat rumusan masalah tersebut dalam bentuk
pernyataan masalah (problem statement)
dan pertanyaan penelitian (research
question)
h. Setiap variabel atau aspek yang terkandung dalam
judul penelitian diberi rumusan secara operasional (untuk penelitian
kuantitatif). Dalam pedoman penyusunan skripsi ini, defenisi operasional
ditempatkan pada bagian metodologi
i. Setelah jelas makna dari tiap variabel atau
masalah dalam judul, rumuskan tujuan dan kegunaan penelitian.
j. Selanjutnya, buat tinjauan pustaka terkait dengan
variabel atau aspek yang diteliti. Bila penelitiannya menggunakan pendekatan
kuantitatif dan akan dilakukan analisis statistik inferensial, maka perlu
dirumuskan hipotesis penelitian.
k. Rumuskan metode penelitian yang akan digunakan
disertai penjelasan penggunaan serta alasan pemilihannya, populasi dan teknik
pengambilan sampel/setting dan subjek penelitian, instrumen penelitian/teknik pengumpulan
data, serta teknik analisis data dan keabsahan data dan jadwal penelitian
l. Rumuskan daftar isi sementara
m. Merumuskan intrumen penelitian (tes,
angket/kuisoner, daftar ceklis, pedoman wawancara, pengamatan, dan dokumentasi)
4. Garis Besar Isi Proposal Penelitian
Berikut dikemukakan garis besar isi proposal
penelitian pada tiga jenis penelitian yang lazim digunakan di Fakultas
Tarbiyah;
a.
a. Proposal Penelitian
Kuantitatif
”
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memuat masalah yang ditemukan
di lapangan, berupa kesenjangan antara kenyataan dan harapan, teori dan
praktek, didukung data dan indikator. Juga memuat alasan mengapa penelitian
tersebut urgen untuk dikaji.
B. Identifikasi Masalah
Semua masalah yang ada pada
obyek penelitian dikemukakan, kemudian petakan bidang apa yang akan diteliti.
Tunjukkan hubungan satu masalah dengan masalah lain.
C. Pembatasan Masalah
Memuat batasan terkait variabel
yang akan diteliti.
D. Rumusan Masalah
Memuat rumusan masalah yang
dapat disajikan dalam bentuk pernyataan masalah dan sejumlah pertanyaan
penelitian yang akan dijawab dalam penelitian. Dapat berbentuk rumusan masalah
deksriptif, komparatif, dan asosiatif.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Memuat tujuan dan kegunaan
penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut. Rumusan tujuan
disesuaikan dengan rumusan masalah. Sedangkan kegunaan penelitian memuat
kegunaan teoritis guna penngembangan ilmu pengetahuan/teori maupun kegunaan
praktis bagi pihak-pihak terkait.
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA FIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
Memuat teori-teori relevan yang
akan digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta
sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan maslalah yang
diajukan dan penyusunan instrumen penelitian.
B. Studi Relevan
Memuat hasil-hasil penelitian yang akan dijadikan studi relevan sesuai
dengan fokus yang dikaji.
C. Kerangka Fikir
Memuat penjelasan secara teoritis pertautan antar
variabel yang akan diteliti. Pertautan
antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian.
D. Hipotesis Penelitian
Memuat pernyataan sementara/hipotesis penelitian
yang akan dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis penelitian bertitik tolak dari
rumusan masalah dan kerangka
fikir.
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Bagian ini menjelaskan
mengenai tempat dimana kegiatan
penelitian akan dilakukan dan alasan
pemilihannya. Juga keterangan mengenai perkiraan
waktu kegiatan penelitian akan
dilakukan.
B. Metode dan Desain Penelitian
Menjelaskan metode dan desain
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Berbagai macam metode
penelitian yang dapat digunakan seperti eskperimen (murni, kuasi, lemah, dan
tunggal), dan non eksperimen (deskriptif, komparatif, korelasional, survai,
ekspos fakto, dan tindakan).
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Menentukan
jumlah partisipan yang akan dijadikan sebagai populasi dalam penelitian, demikian
juga jumlah partisipan yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian berikut teknik penentuannya.
D. Instrumen Penelitian
Bagian
ini memuat defenisi operasional dan konseptual dari masing- masing bagian yang akan dijadikan sebagai
variabel penelitian, kisi-kisi
instrumen penelitian, dan sebagai alat
uji validitas dan reliabilitas yang
akan dijadikan sebagai tekni kalibrasi instrumen, termasuk teknik yang akan digunakan untuk menguji daya beda
dan tingkat kesukaran.
E. Teknik Analisis Data
Bagian ini memuat teknik analisis yang akan digunakan untuk menganalis data penelitian. Termasuk teknik uji
hegemonitas dan normalitas sebagai prasyaratan analisis (jika diperlukan).
F. Hipotesis Statistik
Bagian
ini berisi formula hipotesis statistik yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menguji hipotesis nol.
G. Jadwal Penelitian
Berisi
perkiraan jadwal yang akan dijadikan sebagai time scheedule penelitian,
mencakup nama kegiatan, dan ceklis (nama) bulan.
DAFTAR ISI SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN ( Intrumen penelitian; tes,
angket, pedoman wawancara, pengamatan, dokumentasi, dll)
b. Proposal Penelitian Kualitatif
I.
”
II.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berisi masalah yang ditemukan di lapangan berupa
kesenjangan antara kenyataan dan harapan (das
sein dan das sollen), teori dan praktik, diangkat dari studi
pendahuluan yang didukung dengan fakta, data, dan indikator. Dirumuskan secara
kronologis dan urgensi masalah tersebut dalam konteks yang lebih luas.
B. Fokus Penelitian
Memuat fokus penelitian yang
secara spesifik menjadi concern peneliti,
misalnya dalam penelitian tentang manajemen mutu layanan pendidikan di sekolah
XX, maka peneliti hanya akan memfokuskan penelitian pada aspek layanan
pembelajaran di kelas.
C. Rumusan Masalah
Memuat rumusan masalah yang
terdiri dari pernyataan masalah dan pertanyaan penelitian. Rumusan masalah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana, dan apa.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Memuat tujuan diadakannya
penelitian yang rumusannya disesuaikan dengan rumusan masalah. Sedangkan tujuan
penelitian memuat kegunaan penelitian baik untuk pengembangan ilmu/kegunaan
teoritis maupun kegunaan praktis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Memuat kajian teoritis berkaitan dengan fokus
penelitian. Terdapat tiga kriteria yang digunakan sebagai landasan, yaitu
relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Jika fokus penelitiannya terkait dengan
gaya kepemimpinan kepala sekolah, maka teorinya adalah teori kepemimpinan,
bukan toeri sikap atau motivasi. Referensi daftar pustaka yang digunakan
sebaiknya terbitan lima tahun terakhir dan dirujuk dari sumber yang asli serta
diutamakan sumber-sumber yang berasal dari jurnal-jurnal hasil penelitian. Pada
bagian ini juga dikemukakan hasil penelitian terdahulu terkait dengan fokus
penelitian dan uraian tentang sisi beda penelitian kita.
III. METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Memuat metode dan desain penelitian yang akan digunakan dan
alasan menggunakannya. Pendekatan
kualitatif meliputi; a) metode interaktif (desain etnografis, desain historis,
desain fenomenologi, desain studi kasus, desain teori dasar (grounded theory), dan studi kritis), b)
metode non interaktif (analisis konsep, analisis kebijakan, dan analisis
historis).
B. Setting dan Subjek Penelitian
Memuat setting/situasi
sosial dimana penelitian akan dilaksanakan dan alasan memilihnya serta subjek
penelitian dan teknik penentuannya. Dalam penelitian kualitatif pada umumnya
digunakan teknik purposive sampling atau
snowballing sampling.
C. Jenis dan Sumber Data
Memuat jenis dan sumber data penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
Memuat teknik pengumpulan data yang akan digunakan, meliputi
pengamatan (observasi), wawancara (interview),
dan studi dokumentasi. Perlu
dikemukakan jenis observasi, wawancara, studi dokumen yang akan digunakan, apa
yang akan diobservasi, siapa yang akan diwawancarai, dan dokumen apa yang akan
dicari.
E. Teknik Analisis Data
Memuat teknik analisis data yang akan digunakan. Teknik analisis
data dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan analisis domain, taksonomi,
komponensial, dan tema. Atau flow model
analysis, yang terdiri dari data reduction, data display dan verification.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Memuat rencana pemeriksaan keabsahan data yang akan dilakukakan.
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif mencakup uji
kredibilitas data (validitas internal), uji dependabilitas (reliabilitas)
data, uji transferabilitas (validitas
eksternal), dan uji konfirmabilitas (objektivitas). Pada proposal mahasiswa
hanya disarankan menggunakan uji kredibilitas data yang dilakukan dengan
perpanjangan keikutsertaan/pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi,
diskusi sejawat, member check, dan
analisis kasus negatif.
G. Jadwal Penelitian
DAFTAR ISI SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN ( Intrumen pengumpulan data;
pedoman wawancara, pengamatan dan dokumentasi.
Catatan: Proposal
penelitian kualitatif bersifat tentatif dan dapat berkembang ketika peneliti di
lapangan
c. Proposal Penelitian Tindakan Kelas
”
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menguraikan kondisi objektif di
lapangan berkaitan dengan suatu tindakan yang dilakukan oleh praktisi (guru)
yang menggambarkan adanya kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang
diinginkan, didukung oleh fakta,
indikator, dan data. Serta diakhiri dengan uraian pentingnya kajian
tersebut.
B.
Identifikasi Masalah
Berisi penjelasan tentang sejumlah masalah yang ditemukan dilapangan yang diperoleh dari studi pendahuluan.
C.
Batasan Masalah
Memuat aspek/variabel yang akan dijadikan fokus /batasan
penelitian.
D.
Rumusan Masalah
Memuat rumusan masalah yang akan dijawab
dalam penelitian. Pada penelitian
tindakan kelas umumnya dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, seperti: Apakah
Penerapan Metode Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Terpadu di MTs Labor Jambi?.
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Menyatakan tujuan dan manfaat yang ingin
dicapai melalui penelitian tersebut.
Contoh: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah melalui penerapan
model Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Terpadu di MTs Labor
Jambi. Manfaat penelitian; menguraikan
manfaat penelitian baik bagi peneliti sendiri, guru, siswa, sekolah, dan pengambil kebijakan.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Menguraikan kajian teoritis terkait dengan variabel atau aspek yang akan
diteliti, termasuk hasil-hasil penelitian terdahulu terkait dengan fokus
penelitian.
BAB III METODE
PENELITIAN
A.
Desain
Penelitian
Bagian ini memuat desain
penelitian, mencakup jenis penelitian tindakan yang
akan diterapkan, termasuk peran yang akan dimainkan baik oleh peneliti dan guru sekolah dalam penelitian
tersebut.
B.
Setting
dan Subjek Penelitian
Bagian ini memuat keterangan
tentang setting /lokasi dimana penelitian akan dilakukan.
Juga memuat partisipan yang akan dijadikan subjek penelitian dan pertimbangan memilih subjek tersebut.
C.
Prosedur
Umum Penelitian
Memuat prosedur umum yang akan
dijadikan sebagai metode dalam penelitian,
mencakup studi pendahuluan (preliminary
study), rencana tindakan yang akan diterapkan (termasuk
rencana strategi, rencana pembelajaran,
dan indikator keberhasilan), rencana implementasi tindakan (termasuk jadwal), rencana
pengamatan, dan refleksi.
D.
Teknik
dan Instrumen Pengumpulan Data
Bagian ini memuat teknik yang akan
digunakan dalam pengumpulan data, seperti
ceklis pengamatan, tes, catatan lapangan, pengamatan, dll.
E.
Teknik
Analisis Data
Bagian ini memuat teknik analisis data yang
akan digunakan. Pada penelitian
PTK teknik analisis dapat menggunakan flow
model analysis untuk data
kualitatif dan persentasi untuk data kuantitatif
F.
Jadwal
Penelitian
DAFTAR ISI SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN ( Daftar ceklis pengamatan,
tes/angket, rencana pembelajaran, dll)
Catatan: format proposal untuk jenis penelitian
lain mengacu pada dua format metode penelitian di atas (kualitatif atau kuantitatif)
BAB IV
SISTEMATIKA DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A.
Bagian Awal
Bagian awal /prelimineris terdiri dari:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Nota Dinas
4. Halaman Pengesahan
5. Halaman Pernyataan
Orisinalitas
6. Persembahan
7. Motto (opsi)
8. Kata Pengantar
9. Abstrak (dalam bahasa
Indonesia dan Inggris)
10. Daftar Isi
11. Daftar Tabel (jika
diperlukan)
12. Daftar Gambar (jika
diperlukan)
13. Daftar Rumus (jika
diperlukan)
14. Daftar Lampiran (jika
diperlukan)
1.
Halaman
Sampul
Sebagai
halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, Halaman Sampul
harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda
(ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis
karya ilmiah (skripsi/tesis/disertasi), identitas penulis, institusi, dan tahun
pengesahan. (Lampiran 9)
2.
Halaman
Judul
Halaman
ini berisi sama dengan halaman sampul luar, tetapi diketik diatas kertas putih,
dengan ukuran kertas 80 gram dan ditambahkan dengan kalimat: “diajukan sebgai
salah satu syarat….”(Lampiran 10)
3.
Nota
Dinas.
Merupakan surat resmi dari tim Pembimbing skripsi
kepada Dekan yang berisi permintaan agar skripsi mahasiswa yang bersangkutan
dimunaqasyahkan. (Lampiran
11)
4.
Halaman
Pengesahan
Berisi pernyataan bahwa skripsi mahasiswa yang
bersangkutan telah dimunaqasyahkan pada hari, tanggal, dan tempat pelaksanaanya.
Halaman pengesahan ditandatangani oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan dewan
penguji. (Lampiran
12).
5.
Halaman
Pernyataan Orisinalitas
Halaman
ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir yang disusun
adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan
ilmiah. (Lampiran 13).
6.
Persembahan
Bagian ini memuat kepada siapa skripsi tersebut
didedikasikan, khususnya kepada orang tua dan keluarga terdekat. (Lampiran 14).
7.
Kata
Pengantar
Halaman
Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman. Ucapan
Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima
kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan,
misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta
bantuandalam menyelesaikan tugas akhir. (Lampiran 15).
8.
Abstrak/Abstract
Abstrak
merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode
penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca
mengerti secara cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca
lebih lanjut atau tidak. (Lampiran 16).
9.
Daftar
Isi
Merupakan
kerangka utuh skripsi tempat penempatan pokok-pokok pembicaraan/pembahasan
dalam skrispi. Contoh dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 17).
10.
Daftar
Tabel
Merupakan daftar yang memberikan gambaran informasi
tentang subjek table dan posisi table tersebut digunakan. (Lampiran 18).
11.
Daftar
Gambar
Merupakan daftar gambar yang memberikan gambaran
informasi tentang subjek gambar dan posisi gambar tersebut digunakan. (Lampiran 19).
12.
Daftar
Lampiran
Merupakan daftar lampiran yang memberikan gambaran
informasi tentang subjek lampiran dan posisi lampiran tersebut. (Lampiran 20).
B. Bagian Isi
Pada bagian isi
ini terdiri dari Bab dan Sub Bab atau Sub-sub Bab yaitu :
1.
Penelitian
Nomothetic (Kuantitatif):
Bab I. Pendahuluan
Bagian
ini berisi uraian mengenai :
a.
Latar
Belakang Masalah.
Memuat alasan faktual mengapa memilih Y
sebagai bahan kajian dalam penelitian dan kaitannya dengan X, kondisi objektif
di lapangan didukung oleh data dan indicator-indikator yang diperoleh melalui
pengamatan awal.
b. Identifikasi
Masalah
Memuat
masalah-masalah/faktor-faktor yang menyebabkan Y. Perlu banyak agar layak untuk
dibatasi.
Contoh: penelitian dengan
judul; ‘Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran terhadap Keterampilan
Berbicara Bahasa Inggris’.
Identifikasi masalah: “Kesulitan mahasiswa berbicara bahasa Inggris
disebabkan oleh banyak faktor diantaranya; bakat, motivasi, sikap terhadap
bahasa, pengajaran yang masih terpusat pada guru, sarana yang kurang mendukung,
penggunaan metode dan teknik yang kurang efektif…dst”
c. Pembatasan
Masalah
Karena banyak permasalahan tentang
Y, penelitian ini membatasi ada tidaknya pengaruh X terhadap Y saja.
Contoh: “Berdasarkan identifikasi masalah di atas,
penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (X), metode pembelajaran bermain
peran yang diasumsikan memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y)
keterampilan berbicara bahasa Inggris”.
d. Rumusan
Masalah
Berisi rumusan masalah yang
dinyatakan dalam bentuk problem statement.
Contoh
“Apakah terdapat pengaruh metode
pembelajaran bermain peran terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris?”.
e. Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Berisi tujuan penelitian yang
umumnya sejalan dengan rumusan masalah. Contoh “untuk
mengungkap ada tidaknya pengaruh metode bermain peran terhadap keterampilan
berbahasa Inggris”. Dan kegunaan
penelitian yang memuat manfaat penelitian baik untuk pengembangan ilmu maupun untuk
tujuan praktis bagi pihak terkait.
BAB II KAJIAN
TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
a. Deskripsi Teoretik
Berisi
tinjauan teoretis tentang variabel-variabel penelitian;
1.
Hakikat Y (teori tetang
Y, minimal 5 sumber); sintesis
2.
Hakikat X (teori tetang X, minimal 5 sumber); sintesis
(catatan: untuk
sumber yang sulit didapatkan, terbatas, dan langka, peneliti dapat menggunakan
kurang dari 5 sumber).
b. Penelitian yang Relevan
Bagian ini menjelaskan
mengenai kegiatan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki
relevansi dengan topik yang akan diteliti.
c. Kerangka berfikir
Menjelaskan
secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, hubungan antara
variabel dependen dan independen. Bergantung pada jenis penelitian, jika
desainnya ekperimen pengaruh A1 dan A2 terhadap Y, maka;
1.
Bahas bagaimana Y jika mendapat perlakuan A1
2.
Bahas bagaimana Y jika mendapat perlakuan A2
Jika
penelitian survey hubungan antara X dan Y, maka
1.
Bahas Y kaitannya dengan X
2.
Bahasa X kaitannya dengan Y
3.
Kesimpulan; diduga ada terdapat hubungan positif/negatif
antara X dengan Y.
Jika
penelitian survey kausal pengaruh X dengan Y
1.
Bahas Y kaitannya dengan X
2.
Bahas X kaitannya dengan Y
3.
kesimpulan diduga terdapat pengaruh X terhadap Y
d. Hipotesis Penelitian
Bagian
ini berisikan rumusan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis
biasanya disusun atau dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang menunjukkan
keterkaitan antar variable.
Contoh:
”keterampilan berbicara bahasa Inggris
mahasiswa yang belajar dengan metode bermain peran lebih baik dibandingkan
dengan yang belajar dengan metode eskpositori” .
BAB III METODE PENELITIAN
a. Tempat
dan Waktu Penelitian
Bagian ini memuat
keterangan mengenai tempat dimana kegiatan penelitian dilakukan dan alasan
pemilihannya. Juga keterangan mengenai waktu kegiatan penelitian dilakukan.
b. Metode
dan Desain Penelitian
Metode penelitian berisi jenis
penelitian yang digunakan peneliti untuk memecahkan masalah penelitian.
Berbagai macam metode penelitian, seperti eskperimen (murni, kuasi, lemah, dan
tunggal), dan non eksperimen (deskriftif, komparatif, korelasional, survai,
ekspos fakto, dan tindakan).
Disain atau rancangan penelitian
berisi pola umum penelitian yang akan digunakan peneliti. Disain penelitian
akan mengikuti pola dari metode penelitian yang dipilih peneliti. Sebagai
contoh jika peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen maka ia akan
memilih salah satu disain penelitian eksperimen berikut: one shot case study, one group pre-test pos-tes design, the statis
group camparison, randomized control group design, randomized pre and pos-test
control group design, Solomon four group, treatment by level design, dan factorial design.
c. Populasi
dan Teknik Pengambilan Sample
1. Populasi
Pada bagian ini dikemukakan
jumlah populasi penelitian, dapat meliputi populasi tak terjangkau (target) dan
populasi tak terjangkau (sasaran).
Contoh:
populasi terjangkau adalah seluruh
mahasiswa Prodi Bahasa Inggris fak Tarbiyah IAIN STS Jambi. Populasi
terjangkau/sasaran adalah mahasiswa semester I tahun akademik 2011/2012”
2. Teknik
Pengambilan Sampel
Bagian ini berisi keterangan
mengenai jumlah sampel penelitian dan teknik penarikan sampel yang digunakan.
Peneliti dapat menggunakan misalnya teknik multi
stage cluster random sampling.
Contoh
berdasakan populasi di atas. “pertama
menentukan Fak. Tarbiyah IAIN STS Jambi sebagai tempat penelitian, kedua secara
purposive sampling menetapkan mahasiswa semester I yang terdapat pada Prodi Bahasa Inggris (3
kelas) sebagai kelas penelitian. Ketiga, memilih salah satu kelas sebagai kelas
metode bermain peran yang berasal dari kelas I B dan metode ekspositori yang
berasal dari kelas I A”.
d. Variabel
–variabel dan Perlakuan Penelitian
Bagian ini memberikan keterangan mengenai bagian mana
yang merupakan variable terikat dan mana yang merupakan variable bebas. Bagian
ini juga memuat tahapan-tahapan dalam proses perlakuan (jika menggunakan desain
eksperimen).
e. Instrumen
Penelitian
Bagian ini berisi penjelasan masing
– masing variabel (Y dan X), meliputi:
1.
Defenisi konseptual; sintesis BAB II
2.
Defenisi operasional; skor, meliputi apa,
diambil melalui instrument apa, dan dengan skala apa?
Contoh “keterampilan berbicara adalah skor yang
diperoleh mahasiswa setelah menempuh tes keterampilan berbentuk tes lisan,
selanjutnya keterampilan berbicara dapat diukur indikatornya berdasarkan (a)
pronunciation, (b) grammar, (c) vocabulary, (d) fluency), (e) comprehension.
3.
Kisi – kisi instrument Final; berisi
aspek/komponen yang diukur, dan objek/substansi yang diukur, dimensi (jika
ada), indikator, nomor butir instrument,
bobot jumlahbutir setiap aspek/indicator dan jumlah total.
contoh kisi-kisi
instrument untuk keterampilan berbicara;
VARIABEL
|
KOMPONEN YANG
DINILAI
|
SUBKOMPONEN YANG DINILAI
|
BOBOT
|
Keterampilan berbicara
|
Pronunciation
|
§ Has few
trace of foreign accent
§ Always
intelligible
§ Xxxx
§ Xxx
§ xxx
|
5
4
3
2
1
|
|
Dst
|
Dst
|
Dst
|
Catatan: bentuk
kisi-kisi instrument bersifat fleksibel.
4. Kalibrasi Instrumen
a) Uji
validitas; prosedur uji, alat uji, kriteria uji
b) Uji
reliabilitas: alat/rumus uji, kriteria
c) Jika tes,
perlu dilakukan uji daya beda dan tingkat
kesukaran, dan fungsi pengecoh untuk pilihan ganda.
Catatan:
uraian pada bagian ini bukan hanya metode
tapi juga hasil kalibrasi, sedangkan rumus/formula dan hasil lengkap dirujuk
pada lampiran.
f. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan
bergantung pada jenis data yang dianalisis.
Pada pedoman ini disarankan analisis data terdiri atas deskriptif dan
inferensial. Analisis deskriptif berupa penyajian data dengan daftar distribusi
frekuensi dan histogram, perhitungan mean, median, modus, simpangan baku, dan
rentang teoretik. Sebelum menggunakan
dengan teknik analisis tersebut terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas
dan homogenitas. Untuk pedoman pemilihan teknik analisis data dapat merujuk
pada Sugiyono (2007:173)
g. Hipotesis
Statistik
Hipotesis
statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel, jika penelitian tidak
menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam hipotesis
statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara data sampel dan data populasi.
Contoh hipotesis statistik komparatif,
antara metode A1 (metode bermain peran) dengan metode A2 (ekspositori).
H0
: µA1 = µA2
(tidak terdapat) µ =
Rata-rata (populasi)
H1 : µA1 > µA2 (terdapat)
Keterangan
:
µA1 = Skor rata-rata
kelompok yang belajar dengan metode bermain peran.
µA2 = Skor rata-rata
kelompok yang belajar dengan metode ekspositori.
Contoh hipotesis masalah asosiatif.
H0 :
ρ1 = 0, 0 berarti tidak
ada hubungan
H1
: ρ1 ≠ 0, ”tidak sama
dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan.
ρ = nilai korelasi dalam formula yang
dhipotesiskan.
(lihat Sugiyono,
2007: 76-77)
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a.
Deskripsi
Data
Berisi deskripsi data terkait dengan
variable yang diteliti, termasuk misalnya skor, distribusi frekuensi, dan
diagram.
b.
Uji
Hipotesis
Bagian ini memuat pengujian hipotesis
penelitian setelah sebelumnya dikemukakan pengujian prasyarat analisis.
c.
Pembahasan Hasil Penelitian.
Bagian berisi pembahasan terhadap
temuan penelitian, seperti penjelasan makna perbedaan besarnya standar deviasi
dan makna temuan secara umum. Pada bagian ini, penulis dapat membahasanya
dengan teori atau hasil penelitian terkait.
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
; dikemukakan dalam bentuk narasi perasan dan pemaknaan dari hasil penelitian,
bagian ini sebaiknya tidak memunculkan lagi skor /angka-angka.
b. Rekomendasi;
memuat saran dari peneliti yang didasarkan pada hasil hasil penelitian dan
kesimpulan dan ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait.
2.
Penelitian
Idiografik (Kualitatif)
BAB
I PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang Masalah
Berisi
masalah yang ditemukan di lapangan berupa kesenjangan antara kenyataan dan
harapan (das sein dan das sollen), teori dan praktik, diangkat dari studi
pendahuluan yang didukung dengan fakta, data, dan indikator. Dirumuskan secara
kronologis dan urgensi masalah tersebut dalam konteks yang lebih luas.
b.
Fokus
Permasalahan
Menentukan
fokus permasalahan yang menjadi konsen peneliti.
c.
Rumusan
Masalah
Berisi
pernyataan masalah (problem statement)
dan pertanyaan penelitian (research
question). Atau pertanyaan grandtour dan
pertanyaan subquestion. Awali
pertanyaan dengan kata apa (what) dan
bagaimana (how), hindari penggunaan
kata arah, seperti pengaruh, dampak, batasan, sebab, dan hubungan (Creswell, 1994:71-72).
d.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Tujuan;
menyatakan pernyataan spesifik mengenai tujuan umum penelitian. Gunakan
kata-kata seperti; untuk menjelaskan, memahami, mengembangkan, dan
menemukan/mengungkap. Kegunaan; memuat alasan rasional mengenai pentingnya
penelitian. Peneliti juga dapat menjelaskan pentingnya penelitian bagi
peneliti, praktisi, dan pengambil kebijakan.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
a.
Kajian
Teoretik
Menggambarkan
grandtheory ke fenomena empirik. Disajikan secara secara utuh/holistik, tidak
terpenggal-penggal.
b.
Studi
Relevan
Menguraikan
hasil-hasil penelitian terdahulu terkait dengan fokus/tema yang diteliti.
BAB III.
METODE PENELITIAN
a.
Pendekatan
dan Metode Penelitian
Bagian ini berisi penjelasan tentang
pendekatan dan jenis metode yang digunakan. Pendekatan kualitatif meliputi; a)
metode interaktif (etnografis historis, fenomenologi, studi kasu, teori dasar,
dan studi kritis), b) metode non interaktif (analisis konsep, analisis
kebijakan, dan analisis historis).
b.
Setting
dan Subjek Penelitian
Bagian ini memuat penjelasan tentang
setting/lokasi penelitian dan alasan
pemilihannya. Juga penjelasan tentang subjek penelitian didahului dengan
penetapan key informan dan informan tambahan, serta teknik penetapan informan
yang digunakan. Pada penelitian kualitatif ada dua teknik yang lazim digunakan
yaitu purposive sampling dan snowballing sampling.
c.
Jenis
dan Sumber Data
Memuat jenis data dan sumber dari
masing jenis data tersebut.
d.
Teknik
Pengumpulan Data
Berisi teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data. Pada penelitian kualitatif teknik yang dapat digunakan
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan berbagai macam jenisnya.
e.
Teknik
Analisis Data
Berisi teknik yang digunakan dalam
menganalisis data. Peneliti dapat menggunakan teknik flow model analysis (dari Miles dan Huberman) dan Analisis Etnografis,
meliputi; analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan
analisis tema (dari Spradley). Peneliti juga dapat menggunakan teknik lainnya
yang sesuai.
f.
Teknik
Pemeriksaan Keabsahan Data
Memuat penjelasan tentang teknik
pemeriksaan keabsahan data (data truthworthyness) yang digunakan. Pada
penelitian kualitatif keabsahan (validitas dan reliabilitas) mencakup credibily dan transferability, dependability dan auditability (reliability), dan confirmability,
accountability. Pada level strata
satu (S1) mahasiswa dapat menggunakan salah satunya saja yaitu credibily, mencakup; perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan (persistent
observation), triangulasi (teori, sumber, metode), pemeriksaan
sejawat, dan analisis kasus negatif.
BAB IV TEMUAN
DAN PEMBAHASAN
a.
Temuan
Umum
Bagian ini berisi gambaran umum
lokasi/setting penelitian, memuat
karakteristik lokasi penelitian yang berkaitan langsung dengan fokus
penelitian.
b.
Temuan
Khusus dan Pembahasan.
Bagian ini menyajikan
temuan khusus penelitian yang diselaraskan dengan rumusan masalah, diuraikan
secara naratif, apa adannya, dan memperlihatkan adanya proses triangulasi.
Penyajian temuan diiringi dengan pemaknaan dan pembahasan (diskusi) merujuk
pada teori dan atau pendapat ahli (expert
opinion).
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan;
berisi perasan hasil penelitian.
b. Rekomendasi;
berisi saran-saran peneliti merujuk pada hasil penelitian yang ditujukan pada
pihak-pihak terkait.
3.
Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action
Research)
Secara
paradigma laporan penelitian tindakan kelas menganut kerangka fikir
kualitatif, urutan penyajian laporan
penelitian PTK adalah;
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Menguraikan kondisi objektif di lapangan
berkaitan dengan suatu tindakan yang
dilakukan oleh praktisi (guru) yang menggambarkan adanya kesenjangan antara
kenyataan dan keadaan yang diinginkan, didukung oleh fakta, indikator, dan data.
b. Identifikasi
Masalah
Berisi
identifikasi terhadap sejumlah masalah yang ditemukan di lapangan berkaitan dengan
suatu praktik. Masalah diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi
terhadap data pengamatan awal.
c. Batasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah, pada bagian ini dikemukakan batasan/fokus penelitian yang
dianggap paling urgen untuk dipecahkan.
d. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian tindakan kelas umumnya dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, seperti: Apakah Penerapan
Metode Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA
Terpadu di MTs Labor Jambi?.
e. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Menyatakan
tujuan penelitian. Contoh: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah melalui penerapan model Jigsaw dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Terpadu di MTs Labor
Jambi. Manfaat penelitian; menguraikan manfaat penelitian baik bagi
peneliti sendiri, guru, siswa, sekolah, dan pengambil kebijakan.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
BAB III METODE
PENELITIAN
a.
Desain
Penelitian
Bagian
ini memuat desain penelitian yang menjelaskan tentang jenis penelitian tindakan
yang diterapkan, peran peneliti dan peran guru sekolah dalam penelitian
tersebut.
b.
Setting
dan Subjek Penelitian
Bagian
ini memuat keterangan tentang setting /lokasi dimana penelitan dilakukan.
Bagian ini juga memuat subjek penelitian dan pertimbangan memilih subjek.
c.
Prosedur
Umum Penelitian
Memuat prosedur umum
penelitian, yang terdiri dari:
1. Studi
pendahuluan
2. Perencanaan
tindakan (desain strategi pengajaran, rencana pembelajaran, dan indikator
keberhasilan)
3. Implementasi
tindakan (termasuk jadwal tindakan yang dilakukan)
4. Pengamatan
5. Refleksi.
d.
Teknik
dan Instrumen Pengumpulan Data
Bagian
ini memuat teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, seperti ceklis
pengamatan, tes, catatan lapangan, pengamatan, dll.
e.
Teknik
Analisis Data
Bagian ini memuat teknik analisis data yang
digunakan. Pada penelitian PTK teknik analisis dapat menggunakan flow model analysis untuk data
kualitatif dan persentasi untuk data kuantitatif.
C.
Bagian
Akhir
Bagian akhir penelitian mencakup ;
1.
Daftar
Pustaka
Memuat pustaka yang dirujuk dalam skripsi dan
disusun secara alpabetik. Penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada aturan
tentang teknik notasi.
2.
Lampiran-lampiran
Memuat
informasi yang merupakan bagian dan/ data pendukung skrispi.
· Penelitian
kuantitatif, lampiran mencakup; instrument
(angket, test, dll), data hasil test/angket, perhitungan statistik,
gambar perlakuan, gambar objek, dll.
· Penelitian
kualitatif mencakup instrumen pengumpulan data (observasi, wawancara,
dokumentasi), catatan lapangan (field
note), seperti; contoh hasil wawancara, pengamatan, gambar, dan dokumen
lapangan lainnya.
· Penelitian
Tindakan Kelas, lampiran mencakup misalnya RPP ( per pertemuan dan per siklus),
materi, media, item tes (per pertemuan), implementasi tindakan, ceklis
pengamatan (per pertemuan dan per siklus), catatan lapangan (per pertemuan dan
per siklus), tes/quiz akhir, contoh lembar jawaban siswa, skor / hasil tes,
gambar/video tindakan
3. Daftar Riwayat Hidup
(Lampiran 21).
BAB V
FORMAT PENULISAN DAN TAMPILAN SKRIPSI
A.
Kertas
Kertas yang dipergunakan untuk penulisan skripsi adalah
A4 ukuran (21,5 x 29,7 cm) dengan berat 70 atau 80 gram. (70 gram pada saat
konsultasi, 80 gram untuk laporan akhir)
B.
Ukuran Margin
1. Untuk
skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, ukuran margin
atas dan kiri masing-masing 4 cm; sedangkan margin bawah dan kanan
masing-masing 3 cm.
2. Untuk
skripsi yang ditulis dalam Arab, ukuran margin atas dan kanan 4 cm;
sedangkan margin bawah dan kiri masing-masing 3 cm.
C. Jenis dan Ukuran Huruf (Type and Font Size)
Naskah skripsi ditulis dengan huruf
standar dan ukurannya sebagai berikut:
1. Arial
ukuran 11 untuk teks, dan ukuran 14 dicetak tebal (bold) untuk judul dan
subjudul skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
2. Arial
ukuran 10 untuk catatan kaki (footnote) untuk skripsi yang ditulis dalam
bahasa Indonesia dan Inggris.
3. Traditional
Arabic ukuran 16 untuk teks Arab, Arabic
Transparent ukuran 18 untuk subjudul, dan Monotype Koufi ukuran 20 untuk Judul skripsi yang ditulis
dalam bahasa Arab.
4. Arabic
Transparent ukuran 12 untuk catatan kaki (footnote) untuk skripsi
yang ditulis dalam bahasa Arab.
5. Judul
sampul (cover) skripsi ditulis dengan
huruf kapital dan diletakkan di tengah (posisi centring); ukuran huruf
menyesuaikan dengan estetika penulisan (
font size 14 untuk huruf latin, dan 20 untuk huruf Arab).
D. Spasi
1.
Halaman Judul, nota dinas, halaman pengesahan, abstrak,
daftar isi, daftar gambar, table
ditulis dengan spasi tunggal (line
spacing; single)
2.
Halaman pernyataan orisinalitas ditulis
dengan spasi ganda (line spacing-double)
3.
Jarak baris: 1,5 spasi untuk skripsi yang
berbahasa Indonesia atau Inggris; dan 1 spasi untuk yang berbahasa Arab
4.
Jarak baris untuk kutipan langsung lebih dari
5 baris: 1 spasi untuk berbahasa
Indonesia, Inggris, dan berbahasa Arab.
5.
Paragraf baru dimulai pada ketukan ketujuh
dari margin kiri bagi skripsi yang berbahasa Indonesia dan Inggris, atau
dari margin kanan bagi skripsi yang berbahasa Arab.
6.
Abstrak skripsi diketik 1 spasi maksimal 1
halaman, ditulis dalam dua bahasa. Untuk abstrak skripsi berbahasa Indonesia
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris/Arab, sedangkan skripsi berbahasa
Arab atau Inggris abstraknya ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Arab atau
Inggris.
7.
Penulisan nama Bab ditulis 1,5
spasi dan diletakkan pada bagian tengah.
8.
Biodata penulis/peneliti ditulis 1 spasi
secara naratif atau terstruktur maksimal 2 halaman, dan diletakkan pada bagian
akhir skripsi.
9.
Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi
adalah 3 spasi.
10.
Khusus untuk judul Daftar Gambar ditulis
dengan tipe Arial 11 poin, dicetak tebal dan huruf besar (capital)
11.
Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Arial
12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital)
E. Urutan Penyajian
1. Sub judul/bab ditulis dari margin kiri, awal kata mengunakan huruf
Latin kapital kecuali kata depan dan penghubung (seperti: dan, dalam, pada,
dari, dst).
2.
Anak sub judul atau sub
anak judul ditulis rata/sejajar dengan huruf pertama subjudul.
3.
Awal alenia diketik
tujuh ketukan dari batas kiri pengetikan. Jika ada sub judul atau anak subjudul
maka pengetikan alenia baru diawali dari huruf pertama subjudul atau anak sub
judul.
4.
Sistem kategorisasi
menggunakan sistem gabungan huruf dan angka.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Subbab dari Bab
II:
A. Fungsi
Manajemen
Xxxxxxx xxxx xxx xxxxxxxxx xxxxx xxxxx xxxxxxxx xxx
xxxx xxxx xxxxxx…
1. Perencanaan
a. Long term
1) SWOT analysis
a) xxxxx
xxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx
(1) xxxxx
(a) xxxxxxxxx
2) TOWS matrix
b. Short term
2.
Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengontrolan
F.
Penomoran Halaman
- Penomoran halaman isi dari Bab I sampai akhir skripsi menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 5, 6, dst.) diletakkan di sebelah kanan atas, 1,5 cm dari tepi atas kertas. Kecuali nomor halaman Bab (misalnya Bab I, Bab II, dan seterusnya) diletakkan di tengah bagian bawah, dengan ukuran 2,5 cm dari tepi bawah kertas.
2.
Penomoran halaman lembar judul (cover), lembar pengesahan, surat
pernyataan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
istilah menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya) untuk
skripsi yang berbahasa Indonesia dan Inggris. Sedangkan skripsi yang berbahasa
Arab menggunakan huruf-huruf abjadiyah أ، ب، ج، د dan seterusnya yang
diletakan halaman bawah bagian tengah.
3.
Setiap
halaman pada naskah Tugas Akhir, mulai Abstrak sampai Daftar Referensi harus
diberi “auto text” pada footer dengan tulisan Fakultas
Tarbiyah IAIN STS Jambi (Arial 10 poin cetak tebal), ditulis pada
posisi rata kanan (align right).
G.
Tabel/Diagram/Grafik/Gambar
Tergolong gambar adalah gambar, grafik,
dan diagram. Ketentuan pembuatan tabel dan gambar adalah sebagai berikut.
1.
Gambar,
grafik, dan diagram diberi nama.
2.
Penulisan
nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata (title
case).
3.
Tabel
dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak membahasnya.
Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri,
agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks.
4.
Jika
tabel ditulis dalam posisi landskap, sisi atas tabel adalah sisi yang
dijilid.
5.
Tabel
dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman.
6.
Nomor
tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab tabel dan gambar tersebut berada.
Misalnya tabel I.1. berarti tabel pertama yang ada di bab 1. Jika dalam suatu
tugas akhir hanya terdapat 1 (satu) buah tabel atau gambar, maka tidak perlu
diberi nomor.
7.
Penulisan
judul tabel dan gambar.
·
Tabel:
judul ditulis di atas tabel, simetris di tengah (center) berjarak 1,5
spasi terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti
nomor tabelnya.
·
Gambar:
judul ditulis di bawah gambar berjarak 1,5 spasi, simetris (center)
terhadap gambar yang bersangkutan. Judul gambar ditulis langsung mengikuti
nomor gambarnya.
8.
Penulisan sumber gambar dan tabel.
·
Tabel:
sumber tabel (jika bukan olahan sendiri) ditulis di bagian bawah table berjarak
1,5 spasi dari tabel, huruf tegak tipe Arial 10 poin..Sumber yang sudah
diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah kembali”.
·
Gambar:
sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus ditulis di bagian bawah judul
gambar berjarak 1,5 spasi dari judul gambar, huruf tegak tipe Arial 10
poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah
kembali”.
9. Peletakan tabel
atau gambar, berjarak dua spasi setelah teks. Penulisan teks setelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan
jarak 1,5 spasi dari baris terakhir judul gambar.
10.Apabila
judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya simetris di tengah (center) dan
diketik dengan satu spasi.
11. Jika tabel dan gambar
terlalu panjang, dapat diputus dan dilanjutkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan “sambungan” dalam tanda
kurung.
12. Jika tabel bersambung ke
halaman berikutnya maka tidak perlu mengetik ulang
judul kolomnya, cukup diganti dengan nomor urut, sesuai dengan halaman sebelumnya.
13. Jika tabel dan gambar
terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:
·
ditempatkan
secara memanjang di halaman tersendiri;
·
ditempatkan
pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas;
· diperkecil ukurannya sesuai
format tugas akhir, tetapi ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh
lebih kecil dari 10 poin (ukuran sebenarnya)
H.
Foto/Potret
Foto atau
potret sebagai hasil pengamatan dari penelitian dapat dimasukkan dalam bab
hasil penelitian. Foto atau potret yang disajikan harus menggambarkan keadaan
sesungguhnya, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas saat penelitian dilakukan
bukan foto atau potret dari suatu buku atau majalah.
I.
Angka
Angka-angka
hasil perhitungan yang disajikan dalam bab isi atau hasil penelitian dituliskan
dengan pembulatan dua angka di belakang koma (dua desimal), misalnya 67,75.
Sedangkan angka-angka hasil perhitungan yang disajikan pada lampiran dituliskan
dengan pembulatan tiga angka di belakang koma (tiga desimal), misalnya
1967,812.
J.
Nama Subjek/Informan
Nama subjek,
responden, dan informan penelitian yang berkaitan dengan data atau skor, tidak
dicantumkan tetapi diganti dengan nomor urut atau kode.
K.
Sampul (Cover)
1.
Sampul
(cover) skripsi di-laminating
dengan huruf/tulisan berwarna hitam
2.
Warna
sampul skripsi adalah biru muda sesuai dengan lambang Fakultas Tarbiyah
3. Logo IAIN STS Jambi
dalam ukuran proporsional dan dalam posisi tengah diletakkan di bawah judul skripsi.
L.
Penulisan Bab
1. Setiap bab dimulai pada
halaman baru.
2. Judul bab seluruhnya
diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah (center), cetak tebal (bold),
tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center),
jika lebih dari satu baris.
3. Judul bab selalu diawali
penulisan kata ‘BAB’ lalu langka Romawi
yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis dengan
huruf kapital, tipe Arial, 11
poin, dan cetak tebal (bold). Contoh penulisan bab :
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
4. Perpindahan antarbab tidak
perlu disisipkan halaman khusus.
5. Suatu yang bukan merupakan
subordinat dari judul tulisan harus ditulis dengan sandi berikut.
• Bullet atau
huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, bentuknya
bebas, asalkan berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten
dalam keseluruhan tugas akhir.
• Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari
tugas akhir, harus digunakan huruf untuk
menghindari kerancuan dengan penggunaan angka untuk bab dan subbab. Bentuknya
bebas, asalkan konsisten dalam keseluruhan tugas akhir. Contoh: a.atau a)
atau (a). Ini merupakan derajat terakhir, dalam arti tidak boleh
memiliki subperincian di dalamnya.
Contoh penggunaan subperincian yang dilarang,
sebagai berikut. Fungsi manajemen SDM antara lain
·
Pengadaan
Ø Rekrumen
Ø Seleksi
Ø penempat
·
pelatihan
Ø
preservice
training
Ø
on
job training
·
Kompensasi
·
Ratairement
M.
Lampiran
1.
Nomor
dan judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman (right-aligned)
dengan huruf tegak tipe Arial 11 poin.
2.
Judul
lampiran ditik dalam satu baris menggunakan huruf kapital di awal kata (title
case).
3.
Lampiran
yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi keterangan
“lanjutan” dalam tanda kurung pada sudut kanan atas halaman (rightaligned).
BAB VI
BAHASA DAN TEKNIK
NOTASI ILMIAH
A.
Penggunaan
Bahasa
- Penulisan skripsi mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
- Penulisan skripsi menggunakan bahasa ilmiah.
- Skripsi Bahasa Arab berpedoman pada gramatika (qawâ’id) yang baik dan benar, diksi (pemililihan kosakata) yang tepat, dan gaya bahasa ilmiah (uslûb ‘ilmî) yang jelas dan lugas. Demikian juga skripsi Bahasa Inggris ditulis dengan menggunakan grammatical yang benar.
- Penulisan skripsi bagi mahasiswa jurusan/program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) menggunakan bahasa Arab, sedangkan jurusan/program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) menggunakan bahasa Inggris.
- Mahasiswa jurusan/program studi selain PBA dan PBI dibolehkan menulis skripsinya dalam bahasa Arab atau Inggris.
- Kata dan istilah mengacu pada Kamus Istilah Bidang Ilmu yang relevan dan otoritatif. Misalnya, untuk istilah pendidikan, dapat digunakan Dictionary of the Terms of Education (English-Arabic) karya Ramzi Kamel Hannallah dan Michael Takla Guirguis (1998). Untuk bahasa Arab, kamus yang dapat digunakan adalah al-Mu’jam al-Wasîth karya Ibrâhîm Anîs, dkk. atau Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Mu’âshirah karya Hans Wehr. Sedangkan untuk bahasa Inggris, kamus yang dapat digunakan, antara lain, adalah Webster’s New World Dictionary dan Oxford Advanced Learners Dictionary karya A.S. Hornby.
- Penulisan istilah asing dan daerah ditulis dengan huruf miring (italic), seperti kata maslahah mursalah, qiyas, tafsir maudhu’i, grounded research, action research, melek, alam takambang, eigen value, dan sebagainya.
- Penulisan huruf yang berasal dari bahasa Arab harus berpedoman pada transliterasi (terlampir).
B. Penulisan Tanda Baca
- Kaedah penting yang perlu diperhatikan: Titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda (%), diketik rapat dengan kata sebelumnya.
- Tanda petik dua ("…") dan tanda kurung () diketik rapat dengan kata atau frasa yang diapit.
- Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/) diketik rapat dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.
- Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), lebih besar sama dengan (≥), lebih kecil sama dengan (≤), tambah (+), kali (x), kurang (-), dan bagi (:) plus-minus (±) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudah kata.
C. Teknik Notasi
1. Kutipan
Kutipan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah sama persis dengan sumber asli
yang dikutip, baik dari segi struktur kalimat maupun tanda baca yang digunakan.
Penulisan kutipan langsung diatur sebagai berikut:
1) Kutipan
langsung tidak melebihi satu halaman penuh;
2) Kutipan
langsung tidak lebih dari lima baris,
diketik biasa menyatu dalam teks diawali dan diakhiri oleh tanda petik (")
serta diberi nomor kutipan. Contoh: manajemen adalah “process of planning,
organizing, leading, dan controlling the efforts of organizing members and of
using all other organizational resources to achieve stated organizational
goals””.1
3) Kutipan
langsung lebih lima baris,
diketik dengan menjorok lima ketukan dan tidak dibubuhkan tanda petik, serta
ditulis dengan jarak 1 spasi. Contoh:
Quality in education is an evaluation of the
process of educating which enhances the need
to achieve and develop the talents of the customers of the process,and
at the same time meets the accountability standards set by the clients who pay
for the process or the outputs from the process of educating.2
4)
Kutipan langsung terjemah al-Qur’an dan Hadis
diketik miring, menjorok (masuk) lima ketukan, berspasi satu, dan tidak
menyebut kata “artinya”.
Contoh:
....إنَّ اللهَ لاَ يُغَيِرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar Ra'd: 11)
b. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah pengambilan ide atau pokok
pikiran dari teori/pendapat yang dikutip. Kutipan ini dapat berbentuk saduran,
ringkasan, atau kesimpulan, dan penulisannya tidak menggunakan tanda petik.
Kutipan tidak langsung merupakan hasil sintesis yang ditulis dengan menggunakan
bahasa penulis sendiri.
Contoh:
Kompetensi
siswa adalah kemampuan siswa sebagai hasil belajar. Belajar memiliki lima
dimensi sebagaimana dikatakan Marzano (2011), yaitu:
1.
dimensi sikap-sikap dan persepsi-persepsi
positif terhadap belajar;
2.
dimensi penguasaan dan pengintegrasian
pengetahuan;
3.
dimensi perluasan dan penghalusan
pengetahuan;
4.
dimensi penggunaan pengetahuan secara
bermakna;
5.
dimensi kebiasaan-kebiasaan berpikir
produktif.
2.
Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman
teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, pandangan, atau teori
mengenai masalah tertentu yang dijelaskan dalam teks. Penulisan catatan kaki:
a.
Diketik satu spasi dan dimulai dari margin
kiri untuk skripsi berbahasa Indonesia dan Inggris dan margin kanan
untuk skripsi yang berbahasa Arab, dan dimulai pada ketukan kelima di bawah
garis catatan kaki.
b.
Tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka
Arab 1 sampai akhir bab, dan diganti dengan nomor 1 kembali pada bab baru
berikutnya.
c.
Secara berurutan memuat: nama pengarang
(tanpa gelar dan tidak dibalik) koma judul sumber/buku dengan hurup kapital
setiap awal kata kecuali kata depan/preposisi koma jilid/juz koma kurung buka
tempat/kota penerbit titik dua nama penerbit koma tahun terbit kurung tutup koma
nomor cetakan (dapat disingkat: Cet. dan ط) koma dan
nomor halaman titik.
Contoh:
1 Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu
Pendekatan Praktek, edisi ke 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 30.
2 J.W. Creswell, Educational Research Planing, Conductiing,
and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. (New Jersey: Pearson
Education, Inc., 2008) , 20.
3تمام حسان، التمهيد
في اكتساب اللغة العربية لغير الناطقين بها، (مكة المكرمة: جامعة أم
القرى، 1984)، 15.
d.
Kutipan dari buku dengan nama pengarang yang
terdiri dari dua atau tiga orang dicantumkan secara lengkap. Jika pengarang
lebih dari tiga orang, maka hanya disebutkan nama pengarang yang pertama, lalu
setelah tanda koma dituliskan singkatan et.al. atau dkk., atau وآخرون
(dalam bahasa Arab). Catat bahwa al.
(singkatan dari alia) harus diikuti oleh titik
Contoh:
4C. J. Cranny, Patricia C. Smith, dan Eugene
F. Stone, Job Satisfaction, (New York: An Imprint of Macmillan Inc.,
1992), 2.
5Abd. Muin Salim,
dkk., Metodologi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Teras, 2005), 30.
6John R. Schemerson Jr. et al., Organization
Behavior, (New York: John Willey &.
Sons, Inc.,1997),
89.
e.
Kumpulan karangan (bunga rampai atau
antologi) yang dirangkum oleh editor, yang dianggap pengarangnya atau yang
dicantumkan dalam catatan kaki adalah nama editor saja. Nama editor itu
dicantumkan "(ed.)" dengan italic
(ed.). Bila editornya lebih dari satu maka diberi tambahan
"s" (eds.), sedangkan untuk bahasa Arab ditulis dengan تحقيق.
Perhatikan contoh berikut:
7Fasli Djalal dan Dedi Supriadi (eds), Reformasi Pendidikan dalam
Konteks Otonomi Daerah, (Jakarta: Adi Cita, 2001), 67.
f.
Apabila buku atau kamus itu berjilid dan yang digunakan
lebih dari satu jilid, maka bila disebutkan lagi sumber yang terdahulu harus
dicantumkan nama pengarang, judul dan nomor jilidnya.
Contoh:
13Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I, (Jakarta: UI Press, 1973), cet. 3, 25.
14Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid II, (Jakarta: UI Press,
1973), cet. 3, 40.
g.
Kutipan yang berasal dari buku bunga rampai
(antologi) atau kumpulan tulisan dari beberapa penulis, cara penulisannya
adalah: nama penulis, koma, tanda petik ("), judul tulisan, tanda petik
("), koma, dalam, nama editor, koma, judul buku (italic), koma, kurung
buka, tempat terbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung
tutup, koma, dan halaman. Contoh:
15Ahmad
Sanusi, "Manajemen Strategik Pendidikan", dalam Rahmat
Natawijaya (ed.), Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu
Pendidikan, (Bandung: UPI Press, 2007), 475.
h.
Kutipan yang berasal dari jurnal ditulis
sebagai berikut: nama penulis, nama jurnal, yang dicetak miring (atau digarisbawah jika
tidak ada cetak miring), judul artikel dalam dua tanda petik, nama jurnal dicetak miring diikuti nomer
volume tanpa tanda baca diikuti oleh
tahun dalam kurung, titik dua dan nomer halaman. Jangan gunakan “p.”
atau “pp, h.” untuk menunjukkan nomer halaman.
nama penulis, judul artikel dalam dua tanda petik, nama
jurnal ditulis italic, edisi,
dalam kurung tahun, titik dua halaman.
Contoh:
17Jamaluddin, ”Rekonstruksi
Fondasi Pendidikan Islam”, Edubio, 1,
(2010): 75-78
i.
Kutipan yang berasal dari publikasi surat
kabar, majalah atau tabloid, cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis, judul
artikel diapit tanda petik ("---"), ,nama surat kabar ditulis miring,
tempat terbit, tanggal bulan dan tahun terbit, , nomor halaman. Contoh:
19Bonnie Stapleton, “I Ate Lunch with
Socrates,” Lifelike Magazine, April 1981, 22-25.
20Hilmi
Muhammadiyah, "Mengakhiri Diskriminasi terhadap Madrasah", Republika,
Jakarta, 5 Januari 2007, 4.
j.
Kutipan yang berasal dari paper yang
dipresentasikan dalam sebuah pertemuan, cara penulisannya adalah sebagai berikut:
nama penulis, judul paper dalam tanda petik, dalam kurung dipresentasikan
pada…nama pertemuan, tempat/kota, bulan tahun, halaman.
21Asrinaldi, A, “Rekonstruksi Perkembangan Politik dan Dinamika Kampus”
(dipresentasikan pada Seminar Education Politics and Politics of Education
between Indonesia-Malaysia, Jambi, Oktober 2010), 8-10
k.
Kutipan yang berasal dari karya ilmiah yang
tidak/belum diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi atau manuskrip) cara
penulisannya adalah: nama pengarang, judul karangan ilmiah dengan diapit tanda
petik "----", disebutkan skripsi, tesis, disertasi atau
manuskrip, Contoh:
23 Ratna Sari Dewi. “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar
terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris.” (desertasi Doktor, Universitas
Negeri Jakarta, 2008), 120-122.
l.
Kutipan yang berasal dari Undang-undang Dasar
berdasarkan pasal atau amandemen, bagian dan ayat. Cara pengutipannya adalah:
Nama undang-undang dasar, pasal, ayat.
24Undang-undang Dasar 45
RI, pasal 29, ayat 1.
Catatan. Kutipan Undang-undang dasar tidak perlu
dimasukkan dalam Daftar Pustaka.
m.
Kutipan dari undang-undang umum/peraturan,
dan sejenisnya, penulisannya diawali dengan nama undang-undang/peraturan N0,
dalam kurung tahun, halaman.
25Undang-undang SISDIKNAS
N0 20 (2003), 10
n.
Kutipan yang diambil dari buku yang nama
pengarangnya tidak ada maka langsung ditulis nama bukunya atau ditulis Anon di depan nama buku tersebut.
26Standar Penilaian Penidikan (Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan, Kementrian Pendidikan Nasional, 2007), 80.
o.
Kutipan yang diambil dari internet dituliskan
lengkap nama pengarang atau lembaga, judul, tahun akses, halaman, dan alamat
website.
Contoh:
27J. Willis, Assessment for Learning-Why the Theory Needs the Practice, vol.3,
2007, 8, (http://www.apacall,org).
p.
Kutipan yang berasal dari wawancara yang
diterbitkan mengikuti contoh berikut;
.
28Mary Jorgenson, interview by Alan McAskill, in Hospice Pioneers, ed. Alan McAskill (Richmond: Dynasty Press, 1994), 68.
28John Simon, “Picking the Patrons Apart: An Interview with John Simon,”
interview by Selena Fox, Media Week,
14 March 1993, 43-44
Sedangkan kutipan yang berasal dari wawancara yang tidak diterbitkan
mengikuti contoh berikut:
30Yusuf Kalla’, wawancara oleh Kanisna, Ekonomi Indonesia, Metro TV, 1 Desember 2011
30Hadri Hasan, wawancara oleh Peneliti, Jambi, 1 Januari 2012
q.
Referensi berikutnya atau yang diperpendek
dalam catatan. Setelah kutipan lengkap untuk sebuah sumber diberikan sekali
dalam catatan, bisa saja dalam catatan
selanjutnya dilakukan usaha memendekkan referensi untuk sumber itu dalam
catatan yang dilakukan berikutnya. Salah satu metode yang paling enak dilakukan
dalam memendekkan referensi berikutnya untuk sebuah sumber, diuraikan CMS adalah
hanya dengan memberikan nama belakang pengarang atau nama depan saja sesuai
aturan, diikuti oleh koma dan nomer halaman referensi:
30
Angela Genessario et al., Alimony and the
Child: A National Survey (Baltimore: Colgate, 1991), 16-18, 78-82.
Referensi berikutnya
40
Genessario, 46
Jika ada kutipan untuk lebih dari satu karya
oleh pengarang yang sama, anda harus memasukkan bentuk judul yang diperpendek
dalam semua referensi berikutnya
Referensi pertama
23
John George, Fringe Groups I Have Known: The
Radical Left and ght in American Society (New York: Lear Press, 1995), 45.
26John
George, “Onward Christian Soldiers: Evangelism on the Plains,” Radical Wind Magazine, March 1994, 35,
Referensi berikutnya
32George,
Fringe Groups, 56.
48George,
“Christian Soldiers,” 34.
r.
Penggunaan Ibid. Ibid., singkatan dari
istilah Latin ibidem, berarti “di tempat yang sama: dapat dipergunakan
untuk memperpendek catatan yang menyebut sumber dalam catatan yang segera
mengikutinya:
Referensi pertama
14 Samuel Howard,
William J. Abbott, and Jane Hope,
Powerbase: How to Increase Your Hold on Your
Fellow Philosophy Students (Los Angeles: Gollum and Smythe, 1986),
35-36.
Referensi yang mengikuti
15Ibid., 38
s.
Kutipan yang berasal dari karya terjemahan,
cara penulisannya adalah: nama pengarang, judul terjemahan (italic),
Terj. dari buku aslinya (italic) oleh nama penerjemah, tanda kurung
buka, nama kota, titik dua, nama penerbit, koma, tahun, kurung tutup, cet., dan
halaman.
Contoh:
30Lorin W.
Anderson and David R. Krathwohl (eds),
Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 39.
t.
Sumber kutipan yang tidak jelas atau tidak
disebutkan tempat terbitnya, maka tempat terbitnya ditulis dengan singkatan
tt.p. atau دون مكان
(dalam bahasa Arab). Apabila tidak ada penerbitnya, maka nama penerbit ditulis
dengan singkatan t.p. (دون ناشر); dan jika tidak ada tahun terbitnya, maka
ditulis t.t. atau دون
تاريخ (dalam bahasa Arab). Sedangkan untuk singkatan الطبعة
menggunakan ط. , dan singkatan الجزء menggunakan huruf جـ. . Buku yang merupakan hasil suntingan yang
semula berbentuk manuskrip, nama muhaqqiq-nya perlu disebutkan.
Kata تحقيق
dapat disingkat dengan
huruf ت..
Contoh:
25 عمرو بن بن عثمان بن قنبر سيبويه، الكتاب،
ت.: عبد السلام هارون، (القاهرة: دن، 1966)، ج 1، ص. 47.
u.
Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadits
sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakal-nya
dengan menggunakan mushhaf Utsmânî serta menyebutkan nama surat
dan nomor ayat untuk teks al-Qur’an dan nama perawi untuk teks al-Hadits dari
sumber-sumber buku hadits langsung.
3. Penulisan
Catatan Perut (Bodynote)
Catatan perut (bodynote) adalah catatan pada bagian tengah tulisan yang menyatakan
sumber suatu kutipan, pendapat, pandangan, atau teori mengenai masalah tertentu
yang dijelaskan dalam teks. Penulisan kutipan/catatan perut pada Fakultas
Tarbiyah disarankan menggunakan standar APA, dengan penjelasan sebagai berikut;
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam
kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa
menuliskan halaman karya yang dikutip.
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Muhibbin (2005) mengatakan bahwa belajar adalah ...
Pada tahun 2005, Muhibbin mengatakan belajar adalah ...
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Dalam penelitian terkini mengenai belajar (Muhibbin,
1999) mengatakan,…
b. Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan
menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang
dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung
pendek dan kutipan langsung panjang.
Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip
kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks
dengan memberi tanda petik diawal dan di akhir kutipan.
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Dia mengatakan, “Learning
is a change in human disposition …, “(Gagne, 1995, h. 5)….
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Menurut Gagne (1995), “Learning is a change in human disposition …”(h.5)
Gagne (1965) menemukan “Learning is a change in human disposition …”(h.5); ini bermakna
bahwa…?
Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip
lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri,
dengan jarak 7 ketuk/spasi dari margin kiri, dengan jarak 1 spasi.
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Dia mengatakan belajar adalah:
The
process by which an activity originates or is changed throuhgt reacting to an
encountered situation, provided that the characteristic of the change in
activity cannot be explaned on the basis of native response tendencies
maturation, or temporary states of the organism (Hillar dan Bower,
1999, h.2)
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Hillar dan Bower dalam penelitiannya tahun 1999 menemukan
sebagai berikut:
The
process by which an activity originates or is changed throuhgt reacting to an
encountered situation, provided that the characteristic of the change in
activity cannot be explaned on the basis of native response tendencies
maturation, or temporary states of the organism (h. 2)
CONTOH PENULISAN KUTIPAN
Karya dengan 2 sampai 6 penulis
Nama keluarga/nama belakang penulis
disebutkan semua.
Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college
students who actively participate in extracurricular activities achieve greater
academic excellence because they learn how to manage their time more
effectively.
Atau
The authors maintain that college students who actively
participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence
because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones,
& Moore, 1998).
Karya lebih dari 6 penulis
Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang,
yang ditulis hanya nama keluarga/belakang penulis pertama, dengan memberi
inisial et al. Massachusetts state and municipal governments have initiated
several programs to improve public safety, including community policing and
after school activities (Smith et al., 1997).
Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama.
Semua tahun penerbitan publikasi harus
disebutkan semua.
Fauzi (2006) dalam penelitiannya tentang sejarah
pendidikan di Jambi, Fauzi (2007) menemukan bahwa Nurul Iman adalah madrasah
tertua di Jambi.
Mengutip dari beberapa karya dari penulis
yang berbeda dan tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber
yang berbeda).
Kajian terkait tentang pentingnya perencanaan dalam
kurikulum diantaranya Amstrong (1989), Beauchamp
(1975), Brady (1990), Oliva (1992), Henson (1995), Tanner dan Tanner (1980) dan Eisner (2002)
...Atau perencanaan merupakan aspek krusial dalam
pengembangan kurikulum (Amstrong, 1989; Beauchamp, 1975; Brady, 1990; Oliva,
1992; Henson, 1995;
Tanner dan Tanner, 1980; Eisner, 2002).
Karya dengan nama belakang penulis sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang
penulis yang sama dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu
dicantumkan pada kutipan berikutnya. Contoh: Desain penelitian kualitatif bersifat ‘emergent’(S. Nasution).
Jika dalam 1 kutipan; D. M. Smith (1994)
and P. W. Smith (1995) keduanya memberikan kesimpulan yang sama mengenai gaya parenting dan pengembangan anak.
Mengutip rumus, hasil penelitian/exact
quotation
Harus mencatumkan nomor halaman.
Dalam penelitiannya tentang pengaruh alcohol terhadap
pengendara, Smith (1991, h. 104) mengatakan "participants
who drank twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted, on average,
1.2 seconds more slowly to an emergency braking situation than they did when
they had not ingested alcohol”.
Mengutip dari kutipan
Jika mengutip dari
sumber yang mengutip, nama penulis asli dicantumkan pada kalimat, dan nama
penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan. Perilaku
dipengaruhi oleh situasi sebagaimana dikemukakan Wallace
(1972) in Individual and Group Behavior, a person who acts a certain way
independently may act in an entirely different manner while the member of a
group (Barkin, 1992, p. 478).
Tidak ada nama penulis
Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1 atau
2 kata pertama dari judul buku/halaman web. Jika mengutip dari buku atau
website, judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari artikel
jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi
tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Massachusetts state and municipal governments have
initiated several programs to improve public safety, including community
policing and after school activities (Innovations, 1997).
Artikel tanpa nama penulis dan tahun
penerbitan
In another study of students and research decisions, it
was discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and APA,”
n.d.).
Catatan: n.d. = no date
Lembaga sebagai penulis
Standar pengukuran kinerja digunakan dalam mengevaluasi
sistem( Kementerian Agama RI, 2011)
Komunikasi melalui email
This information was verified a few days later (J. S.
Phinney, personal
communication, June 5, 1999).
…Mahasiswa adalah stakeholder perguruan tinggi, karena
itu pelayanan akademik harus diberikan secara maksimal (wawancara dengan Fauzi
Bafadhal, 26 Nopember 2011).
Mengutip dari Website
Pada dasarnya mengutip dari website atau
sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari
website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis,
tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada
nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter), nomorgambar, tabel atau paragraf.
Alamat website (URL) dan informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi.
(Cheek & Buss, 1981, p. 332)
(Shimamura,
1989, chap. 3)
D.
Penulisan
Daftar Pustaka atau Bibliografi
Ketentuan umum penulisan daftar pustaka adalah
1. Daftar pustaka ( (المصادر
والمراجع، Referencesyang
merupakan pertanggungjawaban terhadap sumber dan referensi yang menjadi acuan
dalam proses penulisan skripsi ditempatkan di akhir skripsi setelah kesimpulan
dan saran/rekomendasi
2. Daftar pustaka ditulis
dengan jarak satu spasi untuk satu judul buku, dan 1,5 spasi atau menggunakan
auto antara satu judul yang satu dengan lain.
3.
Daftar
pustaka disusun secara aplfabetis
4. Sumber yang dikutip dalam
uraian/teks harus ditulis lengkap dalam „Daftar Pustaka“. Sebaliknya, sumber
yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks sebagai kutipan
5. Penulisan daftar pustaka
tidak menggunakan nomor urut.
6.
Gelar akademik (Prof. DR, Ph.D, MA, S.Ag, dll), dan
keagamaan (KH., Utz, dll) tidak perlu ditulis.
7.
Nama
penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina,
Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh
:
Nama
: Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama
: Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi.
Nama
: Joyce Elliot-Spencer. Penulisan
: Elliot-Spencer, Joyce.
Nama
: Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan
: Boyle, Anthony T.
Nama
: Sir Philip Sidney. Penulisan
: Sidney, Philip.
Nama
: Arthur George Rust Jr. Penulisan
: Rust, Arthur George, Jr.
Nama : John
D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller,
John. D., IV
8. Baris kedua setiap sumber
ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri baris pertama dengan
jarak antar baris 1,5 spasi.
Penulisan Daftar Pustaka Kutipan Footnote
a.
Daftar
pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (nama kedua jika namanya terdiri
dari dua kata yang bukan merupakan tarkîb idhâfî atau nama terakhir),
nama lengkap titik judul buku/karya dicetak miring (italic) titik tempat
penerbitan titik dua nama penerbit koma tahun penerbitan titik.
Contoh:
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda karya, 2007
b.
Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka
keduanya ditulis dihubungkan dengan kata dan atau and. Jika nama penulis yang pertama lebih dari dua
kata, maka penulisannya juga harus dibalik. Apabila penulis lebih dari dua
orang, maka ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk (dan kawan-kawan) atau et.al.
atau وآخرون
atau وزملاؤه (dalam
bahasa Arab), seperti berikut:
Contoh:
Grady, Delbert P., and Jane Ryan Torrance. Philosophers
and Their Secrets.
New
York: Holograph Press, 1989.
Howard, Samuel, William J. Abbot, and Jane Hope. Powerbase: How to Increase Your Hold on Your
Fellow Philosophy Students. Los Angeles:
Gollum and Smythe, 1986
Gollum and Smythe, 1986
Genessario, Angela, et al. Religion and the Child. Baltimore: Colgate, 1991
c.
Apabila ada dua karangan atau lebih berasal
dari pengarang yang sama, maka nama pengarang dicantumkan satu kali, lainnya
cukup diganti dengan garis sepanjang (hypen)
enam ketukan dari garis margin kiri (tulisan latin) dan margin kanan (bahasa
Arab) dan diikuti oleh koma, dengan ketentuan mendahulukan sumber pustaka yang
lebih dahulu tahun penerbitannya, atau urutan abjad judul
buku.
Contoh :
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda karya, 2007.
------. Pengembangan
Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
d.
Jika penulis dan tahunnya sama, sedangkan
judul bukunya berbeda, maka di belakang keterangan tahun diberi kode a, b, c,
dan seterusnya sesuai dengan bulan terbit.
Contoh:
Harun Nasution. Islam Ditinjau dari
Berbagai Aspeknya. Jilid 1. Jakarta:
UI Press, Cet. III,
1986a.
-----,. Teologi Islam. Jakarta: UI Press, 1986b.
e.
Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang
diambil dari jurnal ilmiah dilakukan dengan susunan: nama pengarang, judul
artikel (dalam tanda petik), nama jurnal (italic)
volume, dan tahun terbit.
Contoh:
Fadlilla.
“Manajemen Berbasis Sekolah.” Paedagogy
4 (2007).
Conlin,
Joseph. “Teaching the Toadies: Cronyism in Academic Philosophy.” Reason
Today 4 (1987): 250-262.
f.
Penulisan Daftar Pustaka untuk sumber yang
diambil dari buku hasil penyusunan, terjemahan, editan disusun dengan urutan;
nama pengarang, judul (italic), Ed/Trans/Ed/Terj.,
nama editor/penjermah, tahun, tempat terbit, tahun.
Contoh:
Pound, Ezra. Literary Essays. Ed. T. S. Eliot. NewYork: New Directions, 1953.
Aris, Philippe. Centuries of Childhood: A
Social History of Family Life. Trans. Robert
Baldock. New York: Knopf, 1962.
g.
Penulisan daftar pustaka Bab dalam koleksi
banyak pengarang urutannya sebagai berikut: nama pengarang titik judul bab
(dalam tanda petik) titik judul buku,
ed, nama editor, halaman, tempat terbit, tahun terbit.
Contoh:
Gray, Alexa North. “American Philosophers and the Foreign Press.” In Current Media Issues, Ed. Barbara
Bonnard, 189-231. NewYork: Boulanger,1994.
h.
Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang
diambil dari makalah yang dipublikasikan dalam suatu seminar atau konferensi
dilakukan dengan susunan: nama pengarang , judul makalah dalam tanda “……”, tema seminar, tanggal, tempat dan tahun
pelaksanaan.
Contoh:
Asrinaldi,
A. “Rekonstruksi Perkembangan Politik dan Dinamika Kampus”. Makalah.
Education Politics and Politics of Education, 21 Oktober, IAIN STS Jambi, 2010.
i.
Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang
diambil dari tesis atau disertasi
dilakukan dengan susunan: nama pengarang, judul, tesis/disertasi, tempat, lembaga, tahun, dan
diakhiri dengan kata “tidak dipublikasikan”.
Contoh:
Jamaluddin.
“Manajemen Mutu Layanan Akademik Perguruan Tinggi di Jambi”. Desertasi. Pascasarjana UNINUS, Bandung,
2011, tidak dipublikasikan.
j.
Bahan/sumber yang diakses dari internet, cara
penulisannya adalah: nama penulis, judul karya diletakkan dalam tanda petik
(“….”), dari nama website yang diakses secara lengkap, dan tanggal akses atau download.
Contoh:
Munawar-Rachman,
Budhi. “Perjumpaan Kristen-Islam perlu Toleransi Sejati”, www.kompas.com,
28 Desember 2006.
التويجري، عبد العزيز بن عثمان، "تحليل
الاحتياجات الأساس لتعليم النساء"، من www.isesco.org.ma ، 3 يناير 2007.
k.
Sumber hasil wawancara ditulis dengan cara menyebutkan: nama
yang diwawancarai titik Diwawancarai oleh ...titik. Topik wawancara (jika ada)
tempat titik, tanggal bulan tahun.
Contoh:
Hadri
Hasan. Wawancara oleh Peneliti. Jambi, 1 Januari 2012
Yusuf Kalla’. Wawancara oleh
Kanisna. Ekonomi Indonesia. Metro TV, 1 Desember
2011
Kennedy, Melissa. Interview by author. Tape recording. Portland, ME, 23
April 1993
April 1993
l.
Sumber
yang berasal dari dokumen /undang-undang Dasar tidak perlu dicantumkan dalam
daftar pustaka. Sedangkan kutipan yang diambil dari undang-undang mengikuti
contoh berikut:
25Undang-undang SISDIKNAS
N0 20 (2003), 10
Penulisan Daftar
Pustaka kutipan bodynote
FORMAT APA
1. Penulisan daftar pustaka dengan
format APA secara beruturan adalah; Nama Pengarang (dengan nama belakang
terlebih dahulu dan nama depan hanya ditulis huruf awal saja) titik, buka kurung tahun terbit tutup kurung titik,
judul buku ditulis miring (italic)
dan huruf
pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis dengan huruf kapital
titik, nama kota/tempat terbit titik
dua nama penerbit.
Contoh:
Hamer, J. (2011). The practice of
English language teaching. United Kingdom: Person Longman
I. BUKU
Penulis
tunggal
Lexy, J.M. (2009). Metode penelitian kualitatif. Bandung:
PT. Remaja (Manurung,
2020)Rosdakarya
Penulis
dua atau tiga
Cone,
J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to
finish:
Psychology and related fields.
Washington, DC: American Psychological
Association.
Djamal,
H.M., Ichsan, H.S., Toy, Z.A., Jamil, A., & Fauzia, A. (2008). Improving reading skill in english.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tidak ada
nama penulis
Merriam-Webster’s
collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield,
MA:Merriam-Webster.
Bukan
edisi pertama
Mitchell,
T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An introduction to
organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.
Penulis
berupa tim atau lembaga
American
Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual ofmental
disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.
Buku
berseri/multi volume (editor sebagai penulis)
Koch, S.
(Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New
York: McGraw-Hill.
Terjemahan
Kotler,
P. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi (Hendra
Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo.
Artikel atau
bab dalam buku yang diedit
Eiser, S.,
Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early parenting: Knowns and
unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.). Logical thinking in children
(pp. 58-87). New York: Springer.
Artikel/istilah
dalam buku referensi
Schneider,
I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol.1, pp
300 304). New York: McGraw-Hill.
Makalah
seminar, konferensi, dan sejenisnya.
Fauzi,
B. (Oktober, 2011). Pendidikan Islam Menghadapi Tantangan Global. Makalah.
Dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan BEM Fakultas Tarbiyah IAIN
STS Jambi.
II. SERIAL
Urutan: pengarang titik, buka kurung tahun terbit tutup kurung titik, judul
(tidak miring) titik, nama jurnal (miring) koma, edisi koma, halaman titik.
Artikel
Jurnal
Clark,
L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its
interaction
with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of
Personality and Social Psychology, 79, 274-285.
Artikel
Majalah
Greenberg,
G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain
death? New Yorker, 36-41.
Artikel
surat kabar
Crossette,
Barbara. (1990, January 23). India lodges first charges in arms Scandal. New
York Times, A4.
Artikel
surat kabar, tanpa penulis
Understanding
early years as a prerequisite to development. (1986, May 4). The Wall Street
Journal, p. 8.
Resensi
buku dalam jurnal
Grabill,
C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention: Improving children's
mental health for the 21st century [Review of the book Handbook of
prevention and treatment with children and adolescents]. Journal of Clinical
Child Psychology, 28, 115 116.
Resensi
film dalam jurnal
Lane, A.
(2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion picture Crouching
tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131
III.
WAWANCARA
Hadri Hasan (, 1 Desember 2011). Interview pribadi.
White,
Donna. (1992, December 25). Personal interview.
IV. KARYA
LAIN DAN KARYA NONCETAK
Acara
Televisi
Karni,I (Produser Eksekutif).(2 Desember 2011). Apa Kabar Indonesia Pagi. Jakarta: TV One
Crystal,
L. (Executive Producer). (1993, October 11). The MacNeil/Lehrer news hour. [Television
broadcast]. New York and Washington, DC: Public
Broadcasting Service.
Kaset
Video/VCD
National
Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of Vesuvius
. [Videotape].
Washington, DC: National Geographic Society.
Kaset
Audio
McFerrin,
Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio Recording]. Hollywood,
CA: EMI-USA.
Perangkat
lunak komputer
Arend,
Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer software]. Champaign,
IL: U.S. Army Corps of Engineers Research Laboratory. (CERL Report No.CH7-
22510) 37
V.
PUBLIKASI ELEKTRONIK
Urutan: Nama pengarang titik, buka kurung tgl bulan tahun tutup kurung
titik, judul titik, tanggal bulan tahun akses titik, penerbit titik, alamat URL
titik.
Karya
lengkap
McNeese,
M.N. (2001). Using technology in educational settings. October 13, 2001. University of Southern
Mississippi, Educational Leadership and Research. http://www.dept.usm.edu/~eda/
Artikel
dari pangkalan data online
Senior, B.
(1997, September). Team roles and team performance: Is there really alink? Journal
of Occupational and Organizational Psychology, 70, 241-258. June 6,
2001. ABI/INFORM Global (Proquest) database.
Artikel
jurnal di website
Lodewijkx,
H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in cooperation and
competition undervarying communication conditions. Current Issues in Social
Psychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/
crisp/crisp.6.12.htm
Dokumen
lembaga
NAACP
(1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt police
brutality
crisis. June
3, 2001. http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm
Dokumen
lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitan
Greater
Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs. (n.d.). Fund-raising
efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org
Penulis
dan informasi waktu penerbitan tidak diketahui
GVU's 8th
WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001.
http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/
Email
Wilson,
R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child Maltreatment
Research. March 30, 1999. CHILD-MALTREATMENT-R-L@cornell.edu
CD-ROM
Ziegler,
H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CDROM
version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks.
Nickell,
Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. The Journal
of Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. Proquest Database
(CD-ROM).
extra extra fighting lah ni..
BalasHapusBest online casino site
BalasHapusWe provide the best online casino 1xbet korean site 2021. Read reviews about the casino games, promotions, deposit methods and payment 메리트카지노총판 methods. Rating: 3 카지노사이트 · 2 reviews · $10
Review Of The Most Popular UK Casino Site
BalasHapusThe Most Popular UK Casino Site For Games, Slots, Blackjack, Video Poker and luckyclub.live Live Dealer Sports. All games are streamed at the top UK betting site. The best UK casinos
Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
BalasHapusDiscover cheap 통영 출장마사지 Harrah's 순천 출장안마 Cherokee Casino Resort room 영천 출장안마 deals in Cherokee, NC. Book online or call now for great savings. 사천 출장안마 MapMaker has a 창원 출장마사지